Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kembali menegaskan terkait potensi gempa dan tsunami di pantai selatan Jawa Timur. BMKG mengatakan bahwa gempa dan tsunami tersebut bukanlah prediksi namun potensi.
“Indonesia sebagai wilayah yang aktif dan rawan gempa bumi memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan (magnitudo),” demikian bunyi keterangan Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Sabtu (5/6/2021).
Namun, BMKG menjelaskan belum ada teknologi untuk memprediksi Gempa dan Tsunami secara akurat. BMKG menegaskan tak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa.
“Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, di mana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi,” tulis BMKG.
BMKG melakukan kajian bahwa lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa. Namun, BMKG menegaskan hal tersebut bukanlah prediksi tapi potensi.
“Berdasarkan hasil kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk ‘Kajian dan Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami di Jawa Timur’, zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum M 8,7. Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu,” jelasnya.
Untuk itu, semua pihak diminta melakukan mitigasi struktural dan kultural dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami. BMKG juga menyarankan pemerintah daerah menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang layak dan memadai.
“Pemerintah daerah dengan pihak terkait perlu membangun kapasitas masyarakat/edukasi masyarakat untuk melakukan response penyelamatan diri secara tepat saat terjadi gempa bumi dan tsunami,” ujarnya.
BMKG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tak terpancing isu yang melenceng. Masyarakat diminta terus memantau informasi yang dikeluarkan BMKG secara resmi.
“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apabila ingin mengetahui lebih jelas info ini dapat menghubungi call center 196, contact 021-6546316 atau www.bmkg.go.id dan terus monitor aplikasi mobile phone INFO BMKG,” ujar BMKG.