Sebanyak 21.199 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat akibat hujan dengan intensitas tinggi pada Minggu (17/1) pukul 20.30 WIB.
Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat tinggi mata air 50 sampai 120 sentimeter yang berdampak pada enam kecamatan, antara lain Kecamatan Plered, Kecamatan Klangenan, Kecamatan Tengahtani, Kecamatan Suranenggala, Kecamatan Panguragan, dan Kecamatan Susukan.
Adapun tercatat 5.352 unit rumah warga terdampak sehingga sebanyak 114 orang harus mengungsi.
Kerugian material lain yang terdampak antara lain 18 unit masjid, 4 unit sekolah, dan 50 hektar lahan persawahan ikut terendam.
BPBD Kabupaten Cirebon memantau kondisi di lokasi banjir saat ini sudah berangsur surut. Selain itu juga dilakukan kaji cepat dan koordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan evakuasi dan penanganan pascabanjir.
Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Provinsi Jawa Barat berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang hingga tiga hari kedepan.
BNPB menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang akan terjadi sejumlah wilayah hingga akhir Februari 2021.