Polisi mengusut kasus penipuan modus pinjaman online yang menimpa ratusan mahasiswa IPB. Pelaku sudah teridentifikasi yakni berinisial SHN.
Meski pelaku penipuan mahasiswa IPB sudah teridentifikasi, polisi belum melakukan penangkapan. Sebab kasus ini baru dilaporkan pada akhir Oktober.
“SHN Belum ditangkap karena kami menerima laporannya di bulan Oktober akhir dan sekarang muncul satu-satu untuk pengaduannya,” kata Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan, Selasa (15/11).
Jumlah korban penipuan mencapai 311 orang dan sebagian besar berasal merupakan mahasiswa IPB. Kerugian ditaksir Rp 2,1 miliar.
Meski kebanyakan korban berasal dari kalangan mahasiswa, Ferdy menyebut SHN bukan seorang mahasiswa. Para korban berkenalan dengan SHN dari beberapa mahasiswa yang telah bertemu secara langsung.
Bisnis SHN ini kemudian menyebar dari mulut ke mulut sehingga sampai kepada para korban.
“Jadi disambungkan langsung kepada terlapor dan mereka komunikasi ada yang bertemu secara langsung, ada yang komunikasi melalui chat WhatsApp,” jelasnya, dikutip dari kumparan.
Ferdy mengungkap, alasan mengapa banyak mahasiswa percaya dengan SHN. Pemicunya, karena ada mahasiswa yang sudah bekerja sama dengan SHN dan tidak terjadi penipuan seperti saat ini.
Terlebih, para korban termakan janji manis pelaku yang menjanjikan penghasilan 10 persen dari bisnis ini.
“Ya itu tadi ada iming-iming bagi hasil 10 persen dari bisnis online (makanya banyak yang tertarik),” ungkap Ferdy.
Ferdy Irawan kemudian menanggapi soal adanya ratusan mahasiwa korban penipuan ini sampai dikejar oleh debt collector atau penagih utang dari aplikasi pinjaman online.
“Betul (dikejar-kejar debt collector). Ya sebabnya saya belum paham apakah (yang menagih) debt collector,” kata Ferdy.
Meski begitu, Ferdy mengatakan mahasiswa IPB yang menjadi korban punya kewajiban untuk membayarkan pinjol yang telah mereka ajukan .
“Tetapi ternyata itu tidak berjalan dengan seusai rencana. Sehingga saat sekarang ini mereka ditagih oleh pinjaman online,” ucap dia.
Lebih lanjut, Ferdy mengatakan polisi akan mengusut tuntas kasus ini. Termasuk memberikan perlindungan kepada para korban.
“Kita fokus dulu pada pengungkapan laporan ini untuk mencari terduga pelakunya. Kemudian nanti kita coba pendampingan kepada para korban korban ini seperti apa kira-kira jalan keluarnya terhadap pinjam online yang mereka sudah lakukan kepada beberapa akun pinjaman online yang ada di Indonesia,” tutup Ferdy.