Arab Saudi menyelenggarakan kompetisi internasional membaca Al-Qur’an (kitab suci dalam agama Islam) dan melantunkan azan (panggilan untuk salat dalam Islam). Ini adalah kompetisi pertama di bidangnya yang memiliki bobot sejarah yang sedemikian besar.
Kompetisi ini, yang diselenggarakan oleh otoritas hiburan di Arab Saudi, menyoroti dua jenis seni suara yang paling terkenal dan tertua di dunia. Sejarah pembacaan dan pencatatan Al-Qur’an dimulai pertama kali pada pertengahan abad ke-7 M.
Pembacaan tersebut dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, lalu diteruskan oleh para sahabatnya kepada para pengikutnya, demikian seterusnya. Demikian pula halnya dengan metode melantunkan azan.
Sejak diluncurkan pada tahun 2019 oleh Arab Saudi, lebih dari 40.000 kontestan dari 80 negara di seluruh dunia telah berpartisipasi dalam kompetisi ini. Setelah beberapa kualifikasi dan tahapan, 36 kandidat berhasil mencapai tahap final.
Pada tahap ini, kompetisi dibatasi untuk para finalis, yang terdiri dari 18 kontestan untuk kategori lantunan pembacaan Al-Qur’an dan 18 kontestan untuk azan.
Kompetisi ini disiarkan pada acara Scent of Speech (Otr Elkalam) di TV resmi negara selama bulan Ramadan.
Penampilan kontestan yang memenuhi syarat akan dinilai oleh sebuah panel terdiri dari 13 juri internasional, yang dipilih berdasarkan spesialisasi yang berbeda dalam fonetik, bahasa, tata bahasa, dan lainnya, untuk memastikan bahwa suara yang paling indah, terlatih, dan berkualitas memenangkan total hadiah senilai US$3,2 juta.
Pemenang pertama dengan suara paling indah dalam melantunkan Al-Qur’an akan menerima US$1,3 juta, sementara pemenang pertama dalam menyampaikan seruan untuk salat akan menerima US$533.000. Hadiah uang selebihnya akan dibagikan kepada enam kontestan lainnya.