Iklan
Iklan

Beredarnya Beras Sintetis Membuat Heboh Warga Kota Medan dan Bukittinggi

- Advertisement -

Kabar beredarnya beras sintetis di saat harga beras tengah melonjak membuat heboh warga Bukittinggi, Sumatera Barat.

Beredarnya beras sintetis atau berbahan plastik ini diungkapkan satu warga Bukittinggi bernama Dessi. Dia mengatakan beras tersebut terlalu putih, cepat mengeras dan basi, serta berderai.

Ia pun mengaku mengalami sejumlah gejala usai mengonsumsi beras yang dijual Rp5.000 per kg itu.

“Radang tenggorokan, pusing, dan demam tinggi. Itu yang saya rasakan selama dua pekan setelah memakan beras ini,” ujar Dessi, Rabu (4/10/2023).

Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi kemudian meminta warga untuk melaporkan informasi terkait beredarnya beras sintetis itu ke Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi untuk nantinya dilaksanakan uji laboratorium.

“Kita mengimbau agar masyarakat membeli beras di tempat langganan dan terpercaya, serta jangan tergiur dengan beras yang murah, selain dari program pemerintah dan lembaga resmi,” ujar Walikota Bukittinggi Erman Safar.

Beredarnya Beras Sintetis juga Membuat Heboh Warga Kota Medan.

Kabar beredarnya beras sintesis mulai dikhawatirkan warga Medan, Sumatera Utara (Sumut). Ada satu keluarga yang tak jadi mengkonsumsi beras karena takut sintetis hingga memilih memakan jagung.

Warga Medan Baru, Teti, mengungkapkan dia menduga beras yang dibelinya itu sintetis karena ada aroma plastik saat dimasak. Selain itu, beras tersebut saat dimasak memiliki tekstur yang berbeda dengan beras lainnya.

“Kemarin itu kami beli beras di Pasar Pringgan. Biasanya harga beras itu Rp 150 ribu per 10 kg, tapi yang kemarin itu kami dapat harga Rp 145 ribu. Nah, pas setengah masak, kok teksturnya beda. Kalau setengah masak itu kan ketika diaduk, pasti ada yang lengket, nah ini enggak,” kata Teti, Senin (9/10/2023).

Teti makin ragu karena, setelah dimasak, nasi dari beras tersebut bertekstur keras dan elastis yang mampu membal atau mantul hingga 5-10 cm. Tak hanya itu, Teti juga makin ragu setelah uji coba dengan cara direndam dan dibakar. Ketika dibakar, Teti mencium aroma lelehan plastik.

“Nah, karena enggak lengket kita tunggu lah sampai masak. Waktu itu suami saya baca-baca lewat di TikToknya beras sintetis terus. Jadi khawatir lah karena pas dimakan rasanya beda dari sebelumnya. Pas udah tanak, tekstur nasinya itu keras, terus suami saya itu bilang coba bulatkan nasi kemudian suami lemparkan nasi yang dibulatkan tadi ternyata membal 5-10 cm, dua kali membalnya. Harusnya beras biasa kan lengket bukan membal,” ujarnya.

“Nah, makin ragu kita kan. Anak saya searching ciri-ciri beras sintetis dan cara uji cobanya. Pas cara pertama, disuruh dibakar namun pas dibakar itu seperti air meleleh dan baunya itu bau bakar seperti bau plastik dibakar. Tapi pas cara kedua, waktu direndam dengan air, berasnya itu tidak mengambang karena pas baca di Google katanya kan kalau plastik mengambang,” ujar Teti.

 

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA