Kampanye Lawan di Batam, Laporkan dan Brantas Korupsi yang dikampanyekan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) secara resmi diluncurkan di Aula Pusat Informasi Haji, Minggu, (21/03/2021).
Dalam peluncuran tersebut, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad diberikan kesempatan menandatangani untuk pertama kalinya perjanjian dimulainya gerakan kampanye Lawan, Laporkan dan Brantas Korupsi.
Hadir menyaksikan penandatanganan tersebut Presiden LSM LIRA, Jusuf Rizal didampingi Wakil Presiden LIRA Pusat, dan juga Gubernur LSM Lira Batam, Muhammad Nur serta pengurus lainnya.
Presiden LSM LIRA, Jusuf Rizal mengatakan di tahun 2021 ini, pihaknya memang sengaja membuat kampanye Lawan di Batam, Laporkan dan Brantas Korupsi. Hal itu bertujuan sebagai upaya untuk membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo dan juga Gubernur, Bupati dan Wali Kota seluruh Indonesia yang baru dilantik, untuk pemberantasan tindak pidana korupsi.
“Masalah korupsi itu menurut kita merupakan masalah yang sangat berbahaya. Korupsi bisa merusak kesejahteraan masyarakat, karena dampak buruknya yang sangat luar biasa besarnya,” ungkap Jusuf kepada media usai Pelantikan Pengurus LSM LIRA Provinsi Kepri.
Dikatakannya, melalui momentum pelantikan pengurus DPW LIRA Kepri ini, pihaknya menjadikan Kepri sebagai kota pertama di Indonesia untuk memulai mengkampanyekan pemberantasan korupsi di seluruh tanah air.
“Melalui gerakan lawan korupsi ini, kami ingin membantu pihak KPK, pihak Kepolisian, pihak Kejaksaan maupun ormas-ormas anti korupsi dan juga media untuk bersama-sama memerangi bahaya korupsi,” tegasnya.
Dilokasi yang sama, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan sejumlah harapan. Di antaranya, LIRA hendaknya tetap menjaga wibawa, menjaga integritas, hingga menjaga independensi.
“Jangan karena berita hoax lalu bertungkus lumus menginvestigasi suatu persoalan tapi hasilnya nol, tak usah. Jangan karena info kaleng-kaleng lalu membuat bergerak tak tentu arah. Kepada adik-adik saya di LIRA, saya ingatkan tiga hal ini,” papar dia.
Amsakar menyebutkan, ada ragam setiap orang atau kelompok melihat suatu masalah. Terkait ini ia menganalogikan sudut pandang lalat dan lebah. Menurutnya, jika menggunakan sudut pandang atau mata lalat, semua hal dianggap kotor. Berbeda dengan lebah yang memandang semua hal manis, hematnya madu selalu ingin memproduksi madu.
“Nah sekarang kita mau melihatnya dari perspektif yang mana. Maka abang sampaikan jaga betul integritas, wibawa dan independensi tadi,” harap dia.
Ia menerangkan, dari harapan maupun perumpamaan tersebut, LIRA hendaknya dapat obyektif menyikapi setiap masalah yang ditemui kemudian menviralkannya tanpa dasar yang bahkan belum jelas.
“Bedahlah secara objektif setiap masalah-masalah yang kalian dengar. Jangan ujug-ujug ekspose lalu membuat semua pihak tak dapat tidur karena ekspos itu, bukan dalam ranah itu bergeraknya LIRA yang saya harapkan,” imbuh dia.
Ia juga mengajak, LIRA menjadi mitra strategis pemerintah untuk membangun daerah. Menurutnya, bermitra tidak hanya positif konstruktif ataupun kritis, lebih dari itu harus disertai solusi.
“Bangunan LIRA ini anda semua pegang, mudah-mudahan kalian berada dalam koridor itu,” ujar dia.
Ia mendukung rencana LIRA yang ingin melakukan koordinasi internal guna mengembangkan sayap di berbagai daerah di Kepri sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan daerah ke depan.
“Kita semua inginkan pembangunan daerah semakin maju,” katanya.
Lanjut Amsakar, kini Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan dirinya menjalani kepemimpinan periode kedua memimpin Batam. Selama lima tahun jilid pertama, Rudi-Amsakar telah menerajui pemerintahan di Batam dengan baik.
Dari postingan anggaran Rp 2,6 triliun sampai Rp 2,8 triliun lebih dari 64 persen diarahkan untuk belanja publik hanya 36 persen untuk belanja tidak langsung atau aparatur. Di dalam 36 persen tersebut bahkan ada insentif bagi 20.000 orang, dari RTRW, pemuka agama, guru swasta, posyandu dan lainnya. Selain itu juga, ada bantuan sosial juga ada bantuan bencana juga.
“Kami sudah sedemikian rupa bertindak efektif dan efisien dalam penggunaan anggaran dan diarahkan ke pembangunan yang baik. Ke depan mari kita bersama membangun kota yang cintai ini semakin maju lagi,” pungkasnya.
Senada, Gubernur LSM LIRA Kepri, Muhammad Nur mengatakan usai dilantik program kerja yang pertama kali akan dilakukan pihaknya adalah menata struktural organisasi sampai kebagian paling bawah.
“Sesuai arahan Presiden LIRA, yang pertama kali kami lakukan adalah menata struktural baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota hingga ke tingkat kelurahan. Karena, hanya LSM LIRA yang mempunyai pengurus sampai ketingkat paling bawah,” ujarnya.
Lanjutnya, langkah berikutnya yang akan dilakukan pihaknya adalah menjalin kerjasama dengan media-media yang ada di Kepri, supaya seluruh program kerja yang akan dilakukan LIRA Kepri dapat terwujud dan bisa diketahui oleh masyarakat luas.
“Kami akan berjalan sesuai dengan tujuan didirikannya lsm ini, dan tentunya kita akan meluruskan apa yang sekarang kurang lurus,” ucapnya dengan penuh optimisme.