Kakek di Sleman Cabuli 11 Bocah Sejak 2020 Ditangkap

- Advertisement -
Seorang pensiunan pendidik di Kalasan, Kabupaten Sleman, berinisial R (64) ditangkap karena mencabuli 11 anak perempuan yang berusia 5-10 tahun. Ulah bejatnya itu bahkan sudah berlangsung sejak 2020 atau sudah tiga tahun lamanya.

“Perbuatan pencabulan itu dilakuan secara berulang sejak tahun 2020 sampai 23 Mei 2023 di rumah pelaku R yang beralamat di Kalasan, Sleman,” kata Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Nugroho Arianto, di Polda DIY, dikutip dari kumparan, Senin (5/6).

Saat ini, kata Nugroho, pelaku sudah ditahan di rutan Polda DIY sejak 25 Mei lalu. Sementara itu, Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Nuredy Irwansyah Putra, menyebut saat menjalankan aksi pencabulan pelaku mengiming-imingi korban dengan uang dan buah-buahan.

“Modusnya adalah anak tersebut dijanjikan uang jajan atau buah-buahan, uang sejumlah variasi yaitu antara Rp 2 ribu-Rp 10 ribu sehingga anak tersebut mau diajak ke rumah pelaku,” jelas Nuredy.

Kasus ini terungkap saat salah satu korban mengaku pada orang tuanya. Setelah anak ini mau diinterogasi, rupanya ada anak-anak lain di lingkungan sekitar juga mengaku mengalami peristiwa serupa.

“Kemudian orang tua para korban mendatangi rumah pelaku untuk meminta pertanggungjawaban dan kemudian melaporkan hal tersebut ke Polda DIY,” ungkap Nuredy.

R kemudian ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Ia terancam Pasal 82 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU juncto Pasal 76E UU Nomor 35 Tahun 2014 Tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

“Ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun,” ucapnya.

Saat disinggung soal hukuman tambahan, semisal kebiri, Nuredy mengatakan hal itu adalah kewenangan hakim saat persidangan nanti.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA