Iklan
Iklan

Kejamnya Majikan Wanita Ini, ART asal Cianjur Disiram Air Cabai Lalu Ditelanjangi dan Divideokan

- Advertisement -
Seorang asisten rumah tangga (ART) jadi korban kekejaman majikan wanita di Jakarta. Perempuan muda RN(18) asal Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu kini mengalami gangguan penglihatan dampak dari penganiayaan yang dialaminya selama bekerja dengan seorang majikan wanita.

Majikan wanita tersebut juga mengancam RN agar tak melapor ke polisi.

RN hingga  kini masih depresi. Hal tersebut diungkapkan Ceceng (42) paman korban, Kamis (27/10/2022).

“Setelah mendapatkan penyiksaan, RN langsung ditelanjangi majikan wanita di dalam rumahnya, lalu divideo dalam keadaan tanpa baju sehelai pun,” ujar Ceceng.

Ceceng mengatakan, majikan wanita tersebut juga mengancam agar tutup mulut atas penganiayaan yang dilakukannya dengan menyebarkan video rekaman RN saat tidak mengenakan baju.

“Dia mengancam akan menyebarkan video RN saat tidak menggunakan pakaian ke sejumlah media sosial seperti tiktok dan yang lainya,” ucapnya.

Menurutnya, keponakannya tersebut mendapatkan penganiayaan, karena pekerjaan tidak sesuai dengan keinginan majikanya, misalnya mencuci piring tidak bersih.

“RN bekerja di rumah majikanya itu sebagai pengasuh anak, tidak tahu kenapa mungkin karena pekerjaan tidak sesuai, saat itu keponakan saya ditendang di bagian pantat hingga luka lebam. Tidak hanya itu, majikannya menyiramkan cairan bubuk cabai ke mukanya,” katanya.

Selain itu, menurutnya, RN sudah bekerja hampir selama enam bulan, namun hanya mendapatkan upah sebesar Rp 2,7 juta. Seharusnya upahnya itu mencapai Rp 1,8 juta per bulan.

“Bukan itu saja, majikanya itu juga hanya mengantarkan RN sampai di Terminal Rambutan, setelah satu minggu dititipkan di rumah orang tua terduga pelaku,” jelasnya.

Saat ini RN sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Kampung Salongok, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa barat, sejak pekan lalu.

Ali Hildan, Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Pembaharuan, Kabupaten Cianjur, mengatakan, sejak dipulangkan, kondisi korban memprihatinkan.

Menurut Ali Hildan, di bagian kepala RN terdapat bekas luka serta ada benjolan pada telinga yang diduga akibat kekerasan fisik yang dialami.

“Korban mengalami trauma dan menunjukkan gejala depresi,” kata Ali, Rabu (26/10/2022).

Ali Hildan mengatakan, berdasarkan penuturan korban, selama bekerja di Jakarta, RN kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari majikannya.

“Korban juga pernah disiram bubuk cabai di kamar mandi dan dihukum dengan cara disuruh tidur di balkon rumah tanpa mengenakan pakaian,” ujar dia.

“Rambutnya juga sempat digunduli,” kata Ali.

Sebagai pihak yang mendapat kuasa dari keluarga korban, Ali mengatakan akan memberikan pendampingan kepada korban guna menempuh jalur hukum.

Selain diduga mengalami kekerasan fisik, RN selama bekerja sejak Mei 2022 tidak menerima hak atas upah sepenuhnya.

Awalnya, RN dijanjikan menerima gaji bulanan sebesar Rp 1,8 juta. Akan tetapi, selama enam bulan bekerja, RN hanya memperoleh Rp 2,8 juta.

“Alasannya untuk mengganti kerugian barang yang rusak selama korban bekerja,” ujar Ali.

Pihak keluarga melalui paman korban sudah melaporkan kasus dugaan penganiayan tersebut ke Polda Metro Jaya pada 25 Oktober 2022.

Ditangani Polda Metro Jaya

Kasus dugaan penganiayaan RN (18) asisten rumah tangga (ART) asal Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur tengah ditangani Polda Metro Jaya.

Hal tersebut diungkapkan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan (Astakira) Kabupaten Cianjur, Ali Hildan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (27/10/2022).

“Adanya ART yang diduga mendapatkan penganiayaan majikannya itu, berawal dari laporan keluarga korban. Kita langsung berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur dan dinas terkait,” ucapnya.

Menurutnya, saat ini kasus dugaan penganiayaan terhadap RN (18) tersebut tengah ditangani Polda Metro Jaya, berdasarkan laporan dari keluarga korban.

“Kita selaku pendamping korban, berharap Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera menangkap majikan korban yang diduga telah melakukan penganiayaan,” katanya.

Selain itu, Ali mengungkapkan, korban berserta keluarga sudah diundang ke Istana Kepresidenan olek Kepala Staff Presiden Moeldoko beberap hari lalu.

“Atas rujukan langsung dari pemerintah, korban langsung di rawat di RSPAD untuk menjalani perawatan dan pengobatan atas luka yang dialami secara gratis,” katanya.

Pihaknya menambahkan, saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RSPAD Jakarta atas penganiayaan yang dilakukan majikanya.

“Berdasarkan diagonosa dokter yang menanganinya, penglihatan korban terganggu, akibat disiram cairan cabai dan bumbu dapur, tidak hanya luka fisik ia juga mengalami trauma berat sehigga masih membutuhkan pendampigan psikolog,” jelasnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA