Pertamina Dijadikan Tumbal Pembangunan IKN, Bukti Tak Ada Investor yang Berminat Berinvestasi di IKN

- Advertisement -
Pembangunan IKN yang digadang-gadangkan menjadi proyek prestisius era kepemimpinan Presiden Jokowi, kini tengah mengalami dilema. 209 calon investor yang yang sebelumnya menyatakan berminat berinvestasi lewat letter of intent/LoI di IKN hingga saat ini belum ada realisasi apapun.

Banyak alasan yang menjadi hambatan dalam proses pembangunan IKN saat ini, salah satunya adalah tahun politik menjadi alasan para investor ragu memberikan penandatanganan perjanjian hingga financial close di proyek IKN.

Namun, beberapa hari yang lalu tiba-tiba PT Pertamina (Persero) menyampaikan rencananya untuk membangun kawasan resort hingga pusat penelitian dan pengembangan (research and development center) di kawasan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur.

Langkah itu sebagai bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung pembangunan IKN baru.

Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kunjungannya meninjau langsung progres pembangunan IKN, pada Senin (10/07/2023) lalu.

“Pertamina is the real Investor for IKN,” ujar Ahok, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023).

Ahok juga menegaskan bahwa investasi Pertamina di IKN diharapkan akan segera terlaksana dalam waktu dekat. Targetnya bisa selesai sebelum Agustus 2024.

“Pertamina menargetkan sebelum Agustus 2024 akan ada investasi yang terwujud,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan OIKN Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi menyambut baik dukungan Pertamina.

“Kami menyambut baik rencana investasi Pertamina di IKN. Pertamina rencana akan membangun kawasan resort 1000 kamar, lapangan golf 36 holes, rumah sakit, universitas bertema vokasi, dan pusat research and development,” ujarnya.

PT Pertamina juga akan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disiapkan untuk menunjang kemudahan berusaha di IKN seperti tax holiday, super tax deduction, dan berbagai fasilitas kemudahan berusaha lainnya.

Dalam kunjungan ini Ahok bersama Thomas beserta rombongan mengunjungi lokasi Titik Nol IKN yang merupakan titik geodesi referensi serta meninjau pembangunan jalan Sumbu Kebangsaan Barat melalui Menara Pandang Sumbu Barat, yakni jalan yang menghubungkan antara Istana Negara hingga Mangrove Ecopark.

Pertamina Jadi Tumbal IKN

Terkait hal ini, wartawan senior FNN, Hersubeno Arief melalui akun YouTube @offtheroadFNN menyatakan bahwa jangan sampai Pertamina dijadikan tumbal IKN. Hal ini menurutnya bisa saja terjadi karena tidak adanya investor yang masuk dan mau berinvestasi di IKN.

Hersubeno mengatakan, pernyataan Ahok ‘Pertamina is the real Investor for IKN’ seolah-olah Pertamina adalah investor yang sesungguhnya di IKN.

“Berarti investor yang selama ini yang menyatakan bersedia berinvestasi di IKN, jangan-jangan palsu semua,” ujar wartawan senior ini.

209 Calon Investor Dinyatakan Berminat Berinvestasi di IKN

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara masih belum ada satu pun pihak yang menanamkan modal. Otorita IKN sebelumnya memang menerima 209 calon investor yang menyatakan minat berinvestasi lewat letter of intent/LoI untuk proyek ambisius di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tersebut. Namun, LoI itu bersifat tidak mengikat suatu kerja sama usaha.

“Sulit bagi pemerintah memberikan kepastian terkait proyek IKN ini kepada para investor. LoI itu tidak mengikat, sehingga belum ada realisasi apapun di IKN,” kata Ketua Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Fajar Hirawan, Senin, 22 Mei 2023 lalu.

Menurutnya, tahun politik menjadi alasan para investor ragu memberikan penandatanganan perjanjian hingga financial close di proyek IKN. Ada kekhawatiran dari investor perihal kepastian pembangunan ibu kota baru itu.

“Tahun politik menjadi faktor utama. Apakah presiden yang terpilih nanti perpanjangan tangan petahana atau tidak. Ini yang membuat investor tampaknya wait and see,” jelas Fajar.

Pemerintah dituntut mendapatkan kepastian realisasi investasi proyek IKN di tahun ini. Pembangunan IKN ditargetkan menelan anggaran Rp466 triliun. Dari jumlah itu, 20 persen ditanggung anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan 80 persen dari swasta.

Risiko investasi tinggi

Kepala Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M Rizal Taufikurahman, menambahkan beberapa faktor yang memengaruhi para investor masih menahan berinvestasi di IKN.

Pertama, prospek investasi yang dianggap berisiko tinggi, terutama terkait dengan return of investment (ROI). Kedua ialah tahun politik, lalu menunggu perkembangan realisasi pembangunan sarana prasarana utama, biaya produksi yang mahal terutama faktor air bersih dan listrik di IKN.

“Jaminan pemanfaatan lahan status hak guna usaha (HGU) juga yang masih dianggap belum pasti,” kata Rizal.

Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di IKN yang berlaku sejak 6 Maret 2023. HGU di atas hak pengelolaan lahan (HPL) IKN diberikan dengan jangka waktu 95 tahun untuk siklus pertama.

Kondisi geografis juga menjadi pertimbangan investor karena memengaruhi biaya produksi yang berkaitan dengan biaya logistik, biaya transportasi, dan biaya lainnya. “Saat ini, kawasan IKN masih belum efisien dibanding lokasi di Pulau Jawa,” ucapnya.

Ada banyak masalah

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menilai lokasi IKN memiliki beragam masalah. Mulai dari kondisi tanah dan air yang dianggap tak bagus hingga masuk wilayah rawan banjir.

“Terbukti adanya banjir di dekat kawasan inti IKN. Lokasinya kurang menjanjikan sehingga menjadi pertimbangan investor ke depan,” kata dia.

Masalah lainnya ialah jumlah penduduk di sekitar IKN masih sedikit. Hal itu dianggap tidak memenuhi biaya pembangunan dan keuntungan. “Misalnya mau bangun sekolah, buat anak siapa. Bangun pasar, mal, atau hotel siapa pengunjungnya,” ujarnya.

Dia mengkhawatirkan pembangunan IKN bakal mangkrak karena sepinya investor yang memberikan pendanaan. “Ini yang ditakutkan karena sekarang belum ada satu investor pun yang nyata membangun IKN,” pungkasnya.

Berbagai Narasumber

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA