PII Kepri Jadi Role Model Pengembangan Profesi Keinsinyuran di Indonesia

- Advertisement -
Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Provinsi Kepulauan Riau sudah sepatutnya berbangga, pasalnya digadang-gadangkan menjadi role model pengembangan profesi keinsinyuran di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, usai Pelantikan Pengurus Wilayah Kepri, Masa Bhakti 2020-2023 yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel, Harbour Bay, Batam, Sabtu, 30 Januari 2021.

Dalam sambutannya, Heru mengatakan pihaknya memiliki harapan besar kepada pengurus PII Kepri sebagai salah satu motor penggerak didalam pengembangan pengurus wilayah provinsi yang ada di Indonesia.

“Kepada pengurus baru saya mengucapkan selamat datang di era baru keinsyuran Indonesia. Era dimana keinsyuran didefinisikan sebagai suatu rangkaian,” ucap Heru melalui aplikasi daring.

Dikatakannya, keinsyuran pada hakikatnya adalah sebuah perjalanan. Perjalanan dari pendidikan akademik di perguruan tinggi, dilanjutkan dengan pendidikan profesi. Kemudian dilanjutkan lagi dengan pengembangan kompetensi untuk menjadi insinyur profesional, hingga akan menjadi insinyur yang berstandard dunia.

“Perjalanan panjang ini kita sebut sebagai rangkaian keinsyuran,” imbuhnya.

Lanjutnya, Heru juga menegaskan tentang sejumlah tugas penting di masa depan, yaitu meningkatkan kompetensi dan profesionalitas insinyur Indonesia, menyelenggarakan sertifikasi insinyur sesuai amanat UU no 11 tahun 2014 tenteng Keinsinyuran, dan membangun data base insinyur nasional.

PII

“Dengan kompetensi profesi insinyur yang maju, dan data base insinyur nasional, akan menjadi modal besar untuk menghadapi kompetisi insinyur global. Kita harus menjadi tuan di rumah sendiri, insinyur Indonesia harus berperan penuh dalam pembangunan infrastruktur yang masif saat ini’ tutur Heru.

berupaya menyetarakan insinyur Indonesia dengan negara yang lain. Heru menyebutkan, di ASEAN, mobilitas insinyur sudah menggunakan ASEAN Charter Professional Engineer. Sertfikasi tersebut akan membuat kesetaraan antar insinyur di 10 negara Asia Tenggara.

“Sehingga insinyur dengan IPM (insinyur profesional madya) akan disetarakan dianggap sama dalam hal kompetensi dengan insinyur di ASEAN. Jadi, kemampuan kita dianggap sama. Nah, hanya saja mereka yang akan masuk ke Indonesia harus melakukan proses registrasi. Kesetaraan ini akan membuat insinyur Indonesia mudah berkompetisi,” jelasnya.

Senada, Sekretaris Umum Kepri, Ir. Teguh Haryono menjelaskan saat ini Persatuan Insinyur Indonesia sudah terbentuk hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dan, pihaknya menargetkan dalam jangka waktu enam bulan kedepan, struktur kepengurusan diseluruh tanah air ditargetkan sudah selesai.

“Dari 34 provinsi, hanya tersisa 7 daerah lagi yang masih belum menyerahkan susunan kepengurusan. Insya Allah, dalam jangka waktu enam bulan kedepan, pengurusnya akan segera dilantik,” jelasnya.

Dilokasi yang sama, Walikota Batam, Muhammad Rudi mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya jajaran pengurus wilayah Kepulauan Riau. Dia berharap, pengurus yang baru dilantik ini bisa langsung bersinergi dengan pemerintah.

“Selamat kepada pengurus yang baru saja dilantik. Semoga bisa langsung bersinergi dengan pemerintah, untuk mewujudkan pembangunan Kota Batam menuju kota modern,” ucap Rudi disambut tepuk tangan bergemuruh dari seluruh peserta yang hadir.

Sementara, Ketua Pengurus Wilayah PII Kepri, Dr. Ir. Mulia Pamadi mengatakan dengan pelantikan ini, dia berharap PII dapat dikenal luas oleh masyarakat seperti organisasi lainnya dan siap jadikan sebagai role model pengembangan profesi ke-insinyuran Indonesia.

“PII sudah berdiri sejak tahun 1952, namun jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam kita punya indeks keinsinyuran yang masih rendah dimana fungsi PII belum diketahui dengan baik, ini yang harus kita dorong,” ujar Mulia Pamadi.

Lanjutnya, setelah dilantik, hal pertama yang akan dilakukan pihaknya adalah mengumpulkan database insinyur-insinyur yang tersebar di wilayah Kepri.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui berapa jumlah para insinyur yang berdomisili di wilayah Kepri pada umumnya, dan kota Batam pada khususnya.

PII

“Nantinya, mereka para insinyur yang punya keahlian apa saja dan mereka ada dimana, tujuannya supaya kita bisa mengkaryakannya baik kepada pemerintah maupun stakeholder lainnya yang membutuhkan keahliannya,” ucap mantan Ketua REI Batam ini.

Masih menurut abang dari Ketua Apindo Kepri, Ir. Cahya ini menjelaskan Kota Batam berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Vietnam. Otomotis memiliki peluang besar yang tidak diiliki daerah lain di Indonesia.

“Para insinyur dari luar negeri bisa masuk ke Indonesia, berarti insinyur kita berpeluang juga untuk bekerja dan berkiprah di negara mereka,” pungkasya

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA