Sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) tewas dalam kecelakaan pesawat maskapai China Eastern Airlines. Menurut keterangan media ABC News, Selasa, 17 Mei 2022 kecelakaan itu diyakini merupakan aksi yang disengaja.
Pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan MU5735 yang juga membawa sejumlah pejabat Amerika Serikat ini jatuh menukik ke area pegunungan Guangxi di Tiongkok saat sedang terbang dari Kunming menuju Guangzhou pada 21 Maret.
Total 123 penumpang dan sembilan kru dinyatakan meninggal dunia termasuk sejumlah pejabat Amerika Serikat tersebut.
Sejumlah pejabat yang berbicara kepada ABC News menyoroti keanehan kondisi sayap pesawat dan roda pendaratan. Jatuhnya pesawat yang menukik tajam hampir secara vertikal, menurut mereka, membutuhkan suatu ‘tenaga yang disengaja.’
MU5735 menukik tajam dan menghantam tanah dalam kecepatan tinggi, sehingga menciptakan lubang sedalam 20 meter, menurut keterangan sejumlah pejabat Tiongkok.
Tim investigator juga menyeidiki kehidupan pribadi salah satu pilot, dan meyakini bahwa ia tengah mengalami beberapa masalah sebelum kecelakaan terjadi.
Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengatakan bahwa semua informasi terkait investigasi akan dirilis Badan Penerbangan Sipil Tiongkok.
Sejauh ini, regulator maupun perusahaan Boeing tidak menemukan adanya isu teknis dari kecelakaan China Eastern Airlines.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa tim investigator Tiongkok juga tidak menemukan adanya masalah teknis.
“NTSB tidak akan mengeluarkan lagi informasi seputar investigasi CAAC dari kecelakaan China Eastern 5735. Kapan dan apakah perkembangan isu CAAC akan dirilis tergantung dari mereka (Tiongkok),” sebut NTSB.
Kotak hitam (blackbox) pertama MU5735 telah ditemukan pada 23 Maret, dan yang kedua empat hari setelahnya.
Data awal menunjukkan bahwa pesawat menukik dari ketinggian 29 ribu kaki ke 8 ribu kaki. Sebuah video di internet memperlihatkan sebuah pesawat yang jatuh menghantam tanah dalam sudut yang hampir vertikal.