Kepala Dinas Kominfo Kota Makassar, Ismail Hajiali menyebutkan dari ratusan CCTV yang terpasang di Kota Makassar, hanya sekitar 85% berfungsi maksimal. Sisanya, 15% dalam kondisi rusak.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar sebelumnya telah memasang 174 CCTV sejak 2015 lalu. Namun tidak semua bisa digunakan, ada yang rusak dan ada pula yang sengaja dilepas untuk sementara waktu.
Kata dia, ada juga beberapa CCTV yang sengaja dinonaktifkan alias dicabut karena pengerjaan proyek tol layang di sepanjang Jalan AP Pettarani.
Ismail mengklaim kerusakan yang terjadi diluar kendali instansi terkait. Dia menyebut ada yang rusak akibat kaca layar monitor yang pecah, tiang patah karena tertimpa pohon tumbang, hingga rusak akibat tertabrak pengendara motor.
Bahkan, ada pula CCTV yang siap digunakan namun terkendala terkendala power listrik.
“Jadi ada memang yang terkendala persoalan listrik, dan itu di luar kewenangan saya. Itu di Dinas PU. Andaikan urusan listrik itu ada sama saya, bisa dipasangin semua kilometer atau berkoordinasi langsung dengan pihak PLN,” ujarnya.
Ismail meminta kepada masyarakat yang menemukan CCTV rusak untuk segera melapor ke Diskominfo supaya bisa dikroscek di lapangan.
“Jadi kalau ada yang tidak berfungsi, kasih ka datanya supaya bisa disinkronkan,” ujar Ismail.
Ismail menambahkan, sejak tahun lalu hingga tahun ini, tidak ada anggaran yang disiapkan untuk pengadaan baru. Sehingga sangat sulit untuk menggantinya.
Yang ada, kata Ismail, hanyalah pemeliharaan. “Jadi, CCTV yang rusak, kalau memungkinkan untuk perbaiki, akan diperbaiki,” ujar dia.
Pj Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin menyampaikan keberadaan CCTV sangat penting bagi keamanan Kota Makassar, sehingga perencanaannya tidak boleh dilakukan secara parsial.
“Perencanaannya harus dilakukan secara komprehensif menggunakan sistem konstruksi yang baik sehingga betul-betul bisa berfungsi bukan setiap bulan harus ada trouble. Makanya harus direncanakan dan didesain dengan baik,” pungkas Rudy.