Wali Kota Makassar, Danny Pomanto Marah, alat pelacakan kasus Covid-19 GeNose tak kunjung dipesan hingga saat ini. “Belum (dipesan). Teman-teman ini kan yang penanggung jawab keuangan terlalu takut sampai ini. Makanya saya marah,” ujar Danny, Rabu (5/5/2021).
Menurut Danny Pomanto, penanggung jawab keuangan belum memesan alat tersebut dengan alasan takut menjadi temuan. Padahal, kata Danny, pengadaan alat itu sudah dikonsultasikan dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), kepolisian, dan kejaksaan.
“Terlalu hati-hati padahal sudah konsultasi kiri kanan, pendampingan kepolisian, kejaksaan. Apa lagi, ini kan barang darurat, memang dibelanjakan langsung. Itu tidak perlu ditender,” kata Danny Pomanto.
Hal lain yang membuat Danny marah adalah karena anggaran pengadaan mesin GeNose sebenarnya sudah ada. Maka, mesin tersebut seharusnya sudah bisa dipesan.
Apalagi, penggunaan alat GeNose sudah mendesak. Selain sebagai alat tracing, GeNose juga rencananya dimanfaatkan sebagai alat skrining yang akan ditempatkan di seluruh kelurahan bahkan sekolah di Makassar.
“Saya juga mulai marah, sudah satu bulan uang ada, kegiatan tidak bisa jalan karena tidak ada yang dia beli,” kata Danny.
Danny menginginkan agar GeNose bisa segera digunakan oleh para relawan Makassar Recover.
Keterlambatan ini membuat Danny kembali mengungkit soal rencananya merombak pejabat Pemkot Makassar atau yang disebutnya resetting birokrasi.
Danny mengancam jika dalam waktu sepekan ke depan GeNose belum dipesan maka pejabat yang bersangkutan akan dicopot dan diganti dengan pejabat baru.
“Makanya kemungkinan kalau memang terpaksa ragu-ragu, saya ganti yang tidak ragu-ragu,” ujarnya.