Israel pada hari Senin mengajukan rencana untuk membangun 800 rumah pemukim baru di Tepi Barat, sebuah langkah yang dapat merusak hubungan dengan pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden yang akan datang.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan langkah tersebut, dengan mengatakan itu akan mencakup 100 rumah di pemukiman di mana seorang wanita Israel terbunuh bulan lalu dalam serangan yang diduga dilakukan oleh seorang warga Palestina.
Pengumuman itu akan memoles kredensial sayap kanan Netanyahu dalam kampanye yang sulit menjelang pemilu Maret, tetapi langkah itu bisa memicu kemarahan Biden, yang menentang perluasan pemukiman dan telah bentrok dengan Israel di masa lalu.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang 1967, wilayah yang diinginkan Palestina untuk negara masa depan mereka. Hampir 500.000 orang Israel tinggal di permukiman yang tersebar di Tepi Barat. Palestina memandang permukiman itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan hambatan perdamaian, posisi yang mendapatkan dukungan internasional yang luas.
Pemerintahan Presiden Donald Trump memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Israel, termasuk dengan meninggalkan kebijakan AS yang telah berusia puluhan tahun untuk menentang permukiman. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tahun lalu menjadi diplomat top AS pertama yang mengunjungi pemukiman Tepi Barat.
Biden telah menjanjikan pendekatan yang lebih adil di mana dia akan mengembalikan bantuan kepada Palestina yang diputus oleh Trump dan bekerja untuk menghidupkan kembali negosiasi perdamaian. Kedua belah pihak belum mengadakan pembicaraan damai substantif selama lebih dari satu dekade.
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid, yang berharap untuk menggeser Netanyahu pada bulan Maret, menyebut pengumuman penyelesaian itu sebagai “langkah tidak bertanggung jawab” yang akan memicu “pertempuran” dengan pemerintahan baru AS.
“Pemerintahan Biden belum menjabat dan pemerintah telah mengarahkan kami ke dalam konfrontasi yang tidak perlu,” cuitnya. “Kepentingan nasional juga harus dipertahankan selama pemilihan.”
Ancaman terbesar bagi Netanyahu dalam pemungutan suara mendatang datang dari sayap kanan, di mana Gideon Saar, mantan sekutu dan pendukung setia permukiman, telah memisahkan diri dan bersumpah untuk mengakhiri pemerintahannya yang panjang. Jajak pendapat menunjukkan partai Likud milik Netanyahu memenangkan suara terbanyak tetapi gagal dari koalisi mayoritas di Knesset atau parlemen Israel yang memiliki 120 kursi.
Pengumuman itu mengatakan 100 rumah akan dibangun di Tel Manashe, pemukiman Tepi Barat di mana Esther Horgan, ibu enam anak berusia 53 tahun, tewas bulan lalu saat jogging di hutan terdekat. Israel mengatakan telah menahan seorang tersangka warga Palestina dalam serangan itu.
Belum jelas berapa lama rumah tersebut akan dibangun, karena konstruksi seperti itu biasanya memerlukan persetujuan dari beberapa badan pemerintah dan proses tender.