Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar pertemuan darurat membahas konflik antara Israel dan Palestina yang kian memanas beberapa hari delakangan ini malah diblok oleh Amerika Serikat.
Pertemuan darurat itu diselenggarakan usai Dewan Keamanan PBB pun mengeluarkan pernyataan resmi mengenai konflik Israel-Palestina.
“(Dewan Keamanan PBB) mengungkapkan keprihatinan yang mendalam tentang situasi terbaru di Gaza dan menyerukan penghentian segera permusuhan (yang terjadi). Juga mengungkapkan keprihatinan tentang ketegangan dan kekerasan di Yerusalem Timur, terutama di dalam dan sekitar situs suci,” demikian kutipan pernyataan dari Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan darurat tersebut, Rabu (12/5) waktu setempat.
“Anggota dewan menuntut penghentian segera semua tindakan kekerasan, provokasi, penghasutan dan perusakan. Mereka menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional dan perlindungan warga sipil,” sambung Dewan Keamanan PBB, dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (13/5/2021).
Namun pernyataan tersebut justru diblok oleh Amerika Serikat. Washington berpendapat pernyataan Dewan Keamanan PBB tidak akan mengurangi eskalasi konflik yang terjadi di kedua negara. Washington juga menolak menanggapi masalah tersebut melalui wawancara media.
Peningkatan ketegangan terjadi kembali di Yerusalem Timur mulai awal pekan ini. Bahkan yang terbaru, pada Rabu dini hari waktu setempat, pasukan Israel kembali membombardir jalur Gaza Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 56 kematian atas peristiwa tersebut, dengan 14 di antaranya adalah anak-anak. Total ada 330 orang terluka, juga banyak pemukiman warga di jalur tersebut yang rusak akibat terjangan bom. Beberapa bangunan bersejarah di Jalur Gaza juga rusak akibat serangan tersebut.
Israel sendiri berkilah serangan tersebut merupakan balasan atas roket misil yang sudah ditembakkan dari Gaza. Israel melaporkan ada 1,500 roket misil yang ditembakkan Gaza ke berbagai lokasi di negaranya, menyebabkan 6 warga terbunuh serta melukai puluhan lainnya.