Jeritan ribuan karyawan Google yang terkena PHK massal menjadi pertanda perusahaan teknologi raksasa itu kini tengah mengalami lesu darah. Guncangan hebat kini tengah menghantam google diduga karena kondisi ekonomi global yang tak menentu.
PHK massal itu tidak hanya sekedar memicu rasa penasaran di kalangan karyawan Google, tapi juga mempengaruhi karyawan level senior apalagi bagi karyawan yang baru dipromosikan,
Gelombang PHK massal itu tidak hanya berimbas terhadap karyawan yang telah mengabdi selama 16 tahun, namun Google juga telah merumahkan 12.000 karyawannya di seluruh dunia.
PHK massal itu telah menjadi perbincangan di antara karyawan baik melalui platform komunikasi internal maupun pihak ketiga seperti Discord, karena mereka yang dipecat tak bisa lagi mengakses sistem internal perusahaan.
Di antara karyawan yang dipecat Google adalah mantan manajer teknik Justin Moore.
Melalui akun LinkedIn, Moore curhat bahwa dia kehilangan pekerjaannya di Google, dan baru mengetahui hal tersebut setelah akunnya dinonaktifkan otomatis dari sistem perusahaan pada pukul 3 pagi waktu Amerika Serikat.
Padahal, Moore termasuk senior di perusahaan raksasa mesin pencarian internet itu, karena sudah bekerja selama 16 tahun lebih.
“Ini menunjukkan bahwa pekerjaan bukanlah hidup Anda, dan perusahaan – terutama perusahaan besar seperti Google, menganggap Anda bisa dibuang 100 persen.”
“Jalanilah hidupmu, bukan bekerja,” ujar Moore di LinkedIn.
Karyawan senior lainnya yaitu Jeremy Joslin juga mengungkapkan hal serupa. Joslin tercatat sudah bekerja di Google selama 20 tahun sebagai insinyur software.
Nahasnya, dia terdampak PHK dan baru mengetahuinya dari email yang dikirim tiba-tiba oleh perusahaan.
“Sulit bagi saya untuk percaya bahwa setelah 20 tahun di #Google, saya tiba-tiba dikabari tentang hari terakhir saya melalui email,” kata Joslin melalui akun Twitter pribadinya berhandle @jcj.
Bagi Joslin, kabar itu bak sebuah tamparan karena ia berharap bisa berpamitan ke rekan-rekannya di Google secara langsung dalam hari terakhirnya di perusahaan.
Curhat lainnya diutarakan oleh Elizabeth Hart, manajer pemasaran senior yang sudah berkerja selama 15 tahun di Google.
Seperti Moore dan Joslin, Hart juga baru tahu hari terakhirnya di Google saat ia bangun tidur dan mendapati penutupan akses ke sistem internal perusahaan bersamaan dengan notifikasi berita PHK Google.
“Hari ini, petualangan 15 tahun lebih saya di Google berakhir tiba-tiba ketika baru bangun dan saya memeriksa ponsel, kemudian melihat notifikasi bahwa akses kantor saya ditutup bersamaan dengan notifikasi berita PHK,” papar Elizabeth Hart di LinkedIn.
Google sendiri belum menjelaskan kriteria apa yang menentukan karyawan sehingga mereka dipecat.
Sejumlah karyawan mempertanyakan hal itu melalui platform internal bernama Dory
“Bagaimana PHK diputuskan? Beberapa karyawan dengan kinerja yang sangat bagus dikeluarkan dari tim kami,” demikian salah satu pertanyaan yang paling populer di Dory.
Menanggapi pertanyaan itu, Wakil Presiden Senior Google, Prabhakar Raghavan meminta karyawan untuk mengajukan pertanyaan tersebut dalam pertemuan besar yang bakal digelar pekan depan.
Google sebenarnya memiliki dokumen yang menguraikan keputusan PHK perusahaan. Namun dokumen itu dinilai belum menjawab apa kriteria karyawan yang terdampak PHK.