Militer AS mengatakan telah membunuh pemimpin kelompok ISIL (ISIS) di Suriah dalam serangan pesawat tak berawak di luar Jandaris, barat laut Suriah, dengan pejabat senior ISIL lainnya “terluka parah”.
Maher al-Agal, salah satu dari lima pemimpin ISIS yang tewas, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) pada hari Selasa (12/7) dalam sebuah pernyataan.
Al-Agal bertanggung jawab untuk “secara agresif” mengembangkan jaringan kelompok di luar Irak dan Suriah, kata CENTCOM.
“Pembunuhan para pemimpin ISIS ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global,” kata Kolonel Joe Buccino, juru bicara CENTCOM.
“ISIS terus menjadi ancaman bagi AS dan mitra di kawasan itu,” bunyi pernyataan itu. “CENTCOM mempertahankan kehadiran yang memadai dan berkelanjutan di kawasan dan akan terus melawan ancaman terhadap keamanan regional.”
ISIL belum mengkonfirmasi kematian al-Agal.
Pada bulan Februari, Presiden AS Joe Biden mengumumkan pemimpin ISIL Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi telah tewas dalam serangan AS.
Al-Qurayshi meledakkan dirinya pada 3 Februari ketika pasukan AS menyerbu kompleks di kota Atmeh, Suriah timur laut tempat dia tinggal. Dia telah membarikade keluarganya di gedung dan meledakkan bom saat pasukan khusus mendekat.
Operasi AS itu adalah yang kedua kalinya dalam tiga tahun AS membunuh seorang pemimpin tertinggi ISIS.
ISIL mengakui kematian al-Qurayshi pada bulan Maret dan menunjuk seorang pemimpin baru.
Pada tahun 2014 di puncak kekuasaannya, ISIL menguasai sekitar delapan juta orang, menguasai sepertiga dari Suriah dan Irak.
Kelompok tersebut telah kehilangan hampir seluruh wilayahnya, dengan para pemimpin dan pejuang dalam melakukan serangan bersenjata di wilayah tersebut.
Berita yang sama sebelumnya sudah dimuat di khalfani.co.id, media jaringan indeksnews.com
