Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Senin (1/2/2021) bahwa dia mengutuk kudeta di Myanmar setelah militer di negara Asia itu merebut kekuasaan, dengan mengatakan Aung San Suu Kyi dan para pemimpin sipil lainnya harus dibebaskan.
“Saya mengutuk kudeta dan pemenjaraan ilegal terhadap warga sipil, termasuk Aung San Suu Kyi, di Myanmar,” kata Johnson di Twitter.
“Suara rakyat harus dihormati dan para pemimpin sipil dibebaskan.”
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga menambahkan kata-kata kecamannya tentang keadaan darurat yang diberlakukan militer.
“Keinginan demokratis rakyat Myanmar harus dihormati, dan Majelis Nasional berkumpul kembali dengan damai,” katanya di Twitter.
Source: Reuters