Tsunami COVID-19 kini tengah menerjang China usai aturan ketat ‘Zero-COVID’ dicabut. Lonjakan kasus COVID-19 makin menggila. Hal itu tergambar saat mobil jenazah berbaris memasuki krematorium khusus pasien COVID-19.
Para pekerja di sejumlah rumah duka terpaksa bekerja ekstra sibuk dibanding biasanya. Tsunami COVID-19 menghantam Beijing dalam beberapa hari terakhir dikabarkan akibat penyebaran varian Omicron yang menular dengan cepat.
Hampir di seluruh kota berpenduduk 22 juta itu, rumah duka dan krematoriumnya berjuang keras seiring tingginya kebutuhan pelayanan, para pekerja dan pengemudi banyak dinyatakan positif COVID-19.
Sejak aturan ketat ‘Zero-COVID’ dicabut sejak tanggal 7 Desember, China belum melaporkan secara resmi kasus kematian akibat COVID-19. Aturan ketat itu dicabut karena banyak protes publik terhadap protokol penanganan COVID-19 yang dinilai terlalu keras.
Sementara lembaga penelitian yang berpusat di AS mengumumkan bahwa imbas ledakan kasus COVID-19 di China, bisa saja negara itu mencatat lebih dari satu juta orang meninggal pada tahun 2023.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/12/2022) sore, sekitar 30 mobil jenazah antri di jalan masuk menuju rumah duka Dongjiao, yaitu krematorium khusus pasien COVID-19 di Beijing. Terdapat ambulans dengan mayat terbungkus sprei di bagasi terbuka, lalu diangkut oleh pekerja berseragam hazmat untuk dipindahkan ke ruang persiapan menunggu kremasi.
Sedangkan di Rumah Duka Huairou, seorang staf melaporkan jenazah disimpan selama tiga hari sebelum dapat dikremasi.
