UNESCO Bangga Arab Saudi Prakarsai Pertemuan Kebudayaan “Histori” Selama G20 Italia

- Advertisement -
Pertemuan Menteri Kebudayaan (CMM) G20 kedua telah berlangsung di Roma, membangun keberhasilan prakarsa yang dimotori Arab Saudi dan diresmikan di bawah kepresidenannya tahun lalu.

Deklarasi Menteri tentang kebudayaan akan dipergunakan oleh para anggota G20. Diperkirakan para Menteri akan setuju untuk memperkuat aturan yang memerangi perdagangan properti budaya secara tidak sah dan memberikan hal yang lebih penting kepada peran kebudayaan sebagai pendorong tindakan iklim, khususnya pelestarian warisan peninggalan kebudayaan.

Kemungkinan mereka juga menjanjikan investasi yang lebih besar dalam bidang edukasi terkait budaya, pelatihan, pekerjaan, serta memberikan akses yang lebih besar terhadap kebudayaan secara daring.

Dalam pernyataan setelah pertemuan, UNESCO merayakan hasil yang telah diharapkan: “Italia telah mengambil langkah-langkah penting dengan pandangan untuk melakukan integrasi budaya secara permanen di G20… Dinamika ini sejalan dengan kemajuan bersejarah yang dicapai atas prakarsa dari Arab Saudi yang menempatkan kebudayaan pada agenda G20 di tahun 2020.”

CMM adalah platform tingkat tinggi yang dimaksudkan untuk mengatasi isu-isu yang sangat penting terhadap budaya global dan ekonomi kreatif yang diperkirakan bernilai US$2,3 triliun. Penambahan pilar budaya pada agenda G20 mendorong sektor yang paling terdampak pandemi daripada lainnya mengingat para anggota G20 mewakili 60% populasi dunia dan 80% PDB global.

Kerajaan Arab Saudi diwakili oleh HH Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan Al Saud, Menteri Kebudayaan, yang mengatakan:

“Arab Saudi merayakan kembalinya kebudayaan pada Agenda G20 tahunan yang mengakui pentingnya budaya dalam memajukan misi G20 demi kerja sama ekonomi global yang lebih besar. Kami berterima kasih kepada tuan rumah Italia karena telah membangun momentum yang dihasilkan di Riyadh pada tahun lalu.

“Selama dua tahun terakhir, para anggota G20 telah mendiskusikan sangat pentingnya budaya – pelestarian dan perkembangannya – sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.

“Arab Saudi melihat manfaatnya langsung di saat kami mengalami transformasi budaya di seluruh Kerajaan – mulai dari penambahan Bidang Budaya Ḥimā sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO keenam hingga perayaan budaya yang tumbuh di dalam negeri pada tingkat global di acara yang terkemuka di dunia, seperti seperti Venice Biennale dan Festival Film Cannes.”

Arab Saudi yang tengah mengalami transformasi budaya sebagai bagian dari Vision 2030, telah membuat kemajuan yang besar pada pelestarian dan pengembangan sektor budayanya.

Hal ini meliputi pengembangan sebuah pusat terkemuka di dunia untuk melestarikan warisan peninggalan budaya bawah laut di Laut Merah dan Wilayah Teluk Arab, yang diumumkan di CMM tahun lalu, pembentukan festival budaya baru melalui Kerajaan, dan penciptaan ekosistem dukungan yang baru bagi upaya kreatif di Arab Saudi.

Arab Saudi juga mendukung upaya multilateral lain untuk melestarikan budaya global. Pada tahun 2019, Kementerian Kebudayaan Arab Saudi menandatangani Nota Kesepahaman dengan UNESCO untuk berkontribusi sebesar $25 juta bagi pelestarian warisan peninggalan di penjuru dunia.

Kerajaan Arab Saudi berinvestasi dalam prakarsa yang akan meningkatkan kerja sama internasional untuk pengembangan riset dan kapasitas, edukasi, pelatihan, serta untuk menjelajahi potensi digitalisasi yang amat besar pada sektor budaya.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA