Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit akan berangkat ke Mamuju Sulbar pada Senin (2/2/2021) bersama Biro Kerja Sama Pembangunan dan Rantau Setdaprov Sumbar, Biro Bina Mental, dan Kesra Setdaprov Sumbar, serta pihak Baznas Sumbar.
“Kami akan membawa bantuan awal ini sebanyak Rp500 juta. Ke depan bantuan ini akan terus berlanjut. Begitu juga untuk rendang, kami juga akan membawa rendang, cuma jumlahnya belum bisa dipastikan sekarang,” ujar Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga menyebutkan alasan memberikan bantuan dari bentuk uang, karena hal ini juga sesuai dengan perantau Minang yang ada di lokasi bencana tersebut.
Kata Nasrul bahwa para perantau korban gempa berencana, bila ada bantuan dalam bentuk uang, bisa untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat gempa tersebut.
“Jadi mereka meminta bila ada bantuan, harap dalam bentuk uang saja. Karena bisa digunakan untuk perbaikan rumah yang rusak. Kalau untuk makanan dan lainnya, telah ada di posko pengungsian,” jelas Nasrul.
Wakil Gubernur Sumbar ini mengatakan setelah berangkat ke Mamuju pada hari Senin mendatang itu, diperkirakan dia akan berada di lokasi pengungsian selama 3 tiga hari.
Tujuan kedatangannya langsung ke Mamuju yakni untuk melihat dan memastikan secara langsung kondisi perantau Minang yang turut terdampak dari bencana gempa tersebut.
“Jumlah perantau Minang yang ada di Mamuju itu sekitar 250 KK. Tidak ada perantau Minang yang jadi korban. Namun kini seluruhnya berada di tenda pengungsian,” ujarnya.
Ia mengatakan selain itu nantinya juga akan ada bantuan secara keseluruhan dari Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) lewat kapal kemanusiaan tanggal 10 Februari. Artinya ada dua kali bantuan kesana.
Direncanakan, rombongan dari Pemprov Sumbar sepulang dari Sulbar, juga akan melihat perantau Minang yang ada di Kalimantan Selatan yang juga terdampak bencana banjir.
“Rencana ini bila memungkinkan, direncanakan nanti rombongan juga bergerak ke Kalimantan Selatan untuk melihat korban banjir,” pungkasnya.