Yidan Prize 2023: Michelene Chi dan Shai Reshef Raih Penghargaan Pendidikan Bergengsi di Dunia

- Advertisement -
Yidan Prize Foundation has menganugerahi Profesor Arizona State University Michelene Chi dan Rektor University of the People Shai Reshef dengan Yidan Prize 2023, penghargaan pendidikan yang paling bergengsi di dunia.

Penghargaan Yidan Prize 2023 ini mengapresiasi solusi inovatif dari kedua sosok tersebut yang telah membantu mahasiswa mewujudkan seluruh potensinya. Lebih lagi, solusi inovatif ini meningkatkan kualitas belajar-mengajar dan mengatasi hambatan dalam pendidikan tinggi di dunia.

Memasuki tahun ketujuh, Yidan Prize 2023 terus mengangkat sosok pembuat terobosan dalam penelitian dan pengembangan pendidikan.

Proses nominasi Yidan Prize mengundang partisipasi berbagai pihak, sedangkan tahap penjurian berlangsung ketat dan independen. Sebagai pemenang “Yidan Prize for Education Research 2023” dan “Yidan Prize for Education Development 2023”, Michelene Chi dan Shai Reshef akan bergabung dengan komunitas pakar pendidikan dunia dalam naungan Yidan Prize Foundation.

Kedua sosok ini masing-masing memperoleh medali emas dan HK$30 juta (sekitar US$3,8 juta). Setengah dari nilai tunai tersebut merupakan pendanaan tanpa syarat agar kedua pemenang dapat mengembangkan skala proyeknya.

“Kami mengucapkan selamat kepada kedua pemenang Yidan Prize 2023. Dengan mengapresiasi riset dan praktik yang inovatif serta transformatif—riset dan praktik pendidikan yang membuka pintu peluang bagi pelajar—kami ikut menciptakan dunia yang lebih baik melalui pendidikan,” ujar Dr. Charles CHEN Yidan, Pendiri Yidan Prize.

Yidan Prize 2023
Kedua penghargaan mengutamakan dampak positif: pemenang memperoleh medali emas dan HK$30 juta (dibagi rata untuk kedua tim), setengah dari nilai hadiah ini merupakan pendanaan proyek tanpa syarat yang membantu pemenang mengembangkan skala proyeknya.

Mewujudkan masa depan yang lebih cerah dengan mengangkat ide-ide transformatif di dunia pendidikan

Michelene (Micki) Chi, Regents Professor & Dorothy Bray Endowed Professor of Science and Teaching, bekerja di Mary Lou Fulton Teachers College, Arizona State University, telah memenangkan penghargaan “Yidan Prize for Education Research 2023”.

Sebagai akademisi di ilmu kognitif, teorinya tentang cognitive engagement mendapat pengakuan luas. Teori yang disebut ICAP (Interactive, Constructive, Active, Passive) ini, menetapkan tolok ukur yang mendefinisikan pembelajaran aktif (active learning) sehingga tenaga pengajar memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang cara belajar peserta didik, serta cara merancang program dan kegiatan belajar yang lebih melibatkan peserta didik.

“Kontribusi terpenting Michelene dalam riset pendidikan adalah teori ilmiah tentang cara belajar peserta didik. Dia telah menyusun pendekatan yang sangat berbeda tentang pembelajaran aktif sehingga menjadi kerangka sederhana yang banyak diterapkan—dan, dia sangat gigih memperjuangkan teori ini demi mengubah praktik pendidikan di tataran praktis,” ujar Andreas Schleicher, Ketua Dewan Juri Yidan Prize for Education Research, dan Director, Directorate of Education and Skills, OECD.

Dengan pendanaan proyek dari Yidan Prize, Micki ingin memperkuat kerangka ICAP, serta menciptakan modul pelatihan dan pengembangan profesional bagi tenaga pengajar K-12 (TK hingga SMA) dan pendidikan tinggi, sekaligus memperluas jangkauan ICAP secara global.

Shai Reshef, Rektor dan Pendiri University of the People memenangkan “Yidan Prize for Education Development 2023”. Model pendidikan tinggi yang digagasnya—universitas daring yang berbasis di Amerika Serikat, bebas biaya pendidikan, bersifat nirlaba, dan terakreditasi, berhasil menjangkau lebih dari 137.000 mahasiswa di seluruh dunia—memenuhi kebutuhan peserta didik dengan solusi inovati dan berskala luas.

“Dunia masih berhadapan dengan permasalahan akses pendidikan tinggi. Akibatnya, dampak pendidikan tinggi yang mampu mengubah kehidupan seseorang, termasuk membuka pola pikir, meningkatkan kesempatan mencari kerja, dan memiliki penghasilan masih tidak terjangkau bagi banyak orang. Model pendidikan tinggi yang digagas Shai telah membuka pintu peluang bagi berbagai orang yang sebelumnya terpinggirkan,” papar Dorothy K. Gordon, Ketua Dewan Juri Yidan Prize for Education Development dan Board Member, UNESCO Institute for Information Technologies in Education.

Shai ingin menggunakan pendanaan proyek dari Yidan Prize untuk terus mengembangkan University of the People, serta membantu semakin banyak mahasiswa dan masyarakat sekaligus menyediakan solusi lengkap atas kendala akses dan keterjangkauan layanan pendidikan tinggi.

Mempercepat perkembangan di dunia pendidikan guna membuat perubahan positif dalam kehidupan dan masyarakat

Yidan Prize Foundation membina komunitas pembelajaran global yang mengembangkan kolaborasi antara riset dan praktik. Komunitas Yidan Prize Foundation terus berkembang dari sisi skala dan pengaruh. Hal ini turut memperkuat kemampuan Yidan Prize Foundation untuk memperjuangkan kemitraan yang mengubah masa depan dunia pendidikan.

“Kami gembira menyambut Micki dan Shai dalam komunitas global Yidan Prize Foundation,” kata Edward Ma, Sekretaris Jenderal Yidan Prize Foundation. “Dewan juri menilai, karya kedua pemenang tahun ini mudah diterapkan secara luas dan dikembangkan skalanya, mengubah pendidikan demi memenuhi kebutuhan peserta didik masa kini.”

Tahun ini, Malam Anugerah Yidan Prize Awards dan Yidan Prize Summit masing-masing berlangsung pada 3 dan 4 Desember mendatang. Acara tersebut akan menghadirkan sosok-sosok terkemuka di dunia pendidikan, kebijakan publik, dan filantropi dari seluruh penjuru dunia. Sejumlah sosok ini akan merayakan pencapaian kedua pemenang Yidan Prize 2023 sekaligus membahas solusi yang menghasilkan perkembangan penting dan jangka panjang di dunia pendidikan.

Nominasi Yidan Prize 2024 Dibuka Mulai Oktober Mendatang

Yidan Prize mengangkat peran dari sosok-sosok pembuat terobosan, serta mendukung pengembangan skala ide inovatif lewat pendanaan proyek. Dewan Juri Yidan Prize bertugas secara independen dan terdiri atas dua panel.

Dewan Juri pertama berfokus pada riset pendidikan, sedangkan dewan juri kedua berfokus pada pengembangan pendidikan. Dewan juri secara cermat dan kolektif menilai seluruh nominasi berdasarkan empat kriteria: karya yang visioner, inovatif, transformatif, dan berkelanjutan.

Tahap nominasi Yidan Prize 2024 dibuka mulai Oktober 2023 hingga 31 Maret 2024.

spot_img

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA