Boikot produk pendukung Israel menggaung di Malaysia. Masyarakat Malaysia memboikot perusahaan dan produk yang terafiliasi dengan Israel.
Aksi boikot produk pendukung Israel ini dilakukan masyarakat Malaysia adalah bentuk dukungan terhadap Palestina. Daftar sejumlah perusahaan dan produk yang disebut mendukung Israel kini tersebar luas di Malaysia.
Dilansir dari The Straits Times, Sabtu (4/11/2023), terjadi aksi besar-besaran pro-Palestina di negara tersebut. Lewat media sosial, sejumlah selebriti bahkan mendorong masyarakat untuk melakukan aksi-aksi lain yang lebih berdampak.
Aksi boikot produk pendukung Israel ini nampaknya berdampak pada perusahaan waralaba cepat saji asal Amerika Serikat.
Waralaba asal AS menjadi target karena diketahui konsisten mendukung Israel. Dua di antaranya adalah McDonald dan Burger King, yang memberi donasi kepada personel IDF.
Sejumlah pegawai McDonald khawatir aksi boikot ini akan memengaruhi pekerjaannya. Di sebuah video yang tersebar di Instagram, seorang pegawai disabilitas di McDonald Malaysia, mengaku takut kehilangan pekerjaan di tengah situasi yang terjadi.
“Tidak mudah bagi pemberi kerja untuk menerima disabilitas seperti saya. Saya berharap boikot ini tidak berlanjut,” ujarnya.
Sementara di video lain, seorang pegawai McDonald di Malaysia mengaku dipermalukan di muka umum karena mengenakan seragam kerja.
Pegawai lainnya juga mengaku sedih karena mendengar putrinya, yang berusia delapan tahun, mengatakan bahwa burger adalah makanan haram.
“Teman-teman putri saya, yang berusia delapan tahun, bahwa burger itu haram,” ujarnya.
McDonald Malaysia sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pihaknya tidak terikat dengan franchise waralaba tersebut di Israel.
McDonald Malaysia mengklaim perusahaan sudah 100% dimiliki oleh entitas berlatar belakang muslim, dan sudah menyumbang setidaknya 1 juta ringgit atau Rp 3 miliar untuk Dana Kemanusiaan Palestina.
Lebih dari itu, pada Jumat kemarin Kepolisian Malayasia menangkap dua orang yang meretas menu di papan digital restoran tersebut.
Mereka mengganti layar menu dengan gambar darah, bom, peluru, dan kalimat bertuliskan “Sponsor yang Bangga Mendukung Terorisme Israel”.
Selain McDonald dan Burger King, masyarakat Malaysia juga memboikot Starbucks. Mereka mengatakan bahwa waralaba kopi asal AS itu menggugat serikat pekerjanya di Iowa, AS, karena mendukung Palestina.