Penyanyi Camila Cabello telah mendapat kesempatan untuk tampil di acara olahraga bergengsi. Pada hari Sabtu (28/5), dia bernyanyi sepenuh hati untuk memulai Final Liga Champions 2022 Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) di Stade de France dekat Paris.
Namun tampaknya tak seantusias Camila Cabello dengan lagunya, ribuan penggemar olahraga yang hadir tidak terlalu terpesona dengan gagasan mendengarkan dengan tenang performanya. Seakan tak terima dengan tanggapan itu, tak lama setelah meninggalkan lapangan, penyanyi berusia 25 tahun itu turun ke Twitter.
Dia mengeluhkan pendukung Liverpool dan Real Madrid yang dia anggap telah menenggelamkan suara pembukanya yang hampir enam menit. Padahal, dia dan timnya telah bersusah payah untuk membawakan penampilan mereka.
“Memutar ulang penampilan kami dan saya tidak percaya orang-orang menyanyikan lagu tim mereka dengan sangat keras selama penampilan kami,” tulis Camila Cabello. “Seperti tim saya dan saya bekerja tanpa lelah begitu lama untuk membawa getaran yang tepat dan memberikan pertunjukan yang bagus.”
Selanjutnya, dia membuat cuitan follow-up yang berbunyi, “Itu sangat tidak sopan tapi terserah. Aku senang kalian menyukainya!!!”
Kedua cuitan tersebut telah dihapus, namun banyak penggemar menyuarakan pemikiran mereka tentang hal itu. Beberapa orang tampaknya masih terlalu terpesona dengan penampilannya, yang menampilkan gabungan lagu-lagu hits seperti Senorita, Havana, dan Bam Bam.
Meski ada yang mendukung Cabello, ada juga yang memberikan respons dingin. Meski begitu, ada juga yang bersikap netral untuk mendinginkan suasana.
“Asal tahu saja. Penggemar olahraga Eropa sangat bersemangat,” kata seorang menjelaskan. “Banyak penggemar hidup untuk klub mereka, itu gaya hidup mereka.”
Ada juga warganet yang mengingatkan bahwa orang Eropa tidak sama seperti orang Amerika Serikat, yang ketika datang ke pertandingan lebih karena untuk melihat penampilan.
“Tidak seperti Amerika Serikat di mana orang datang untuk pertunjukan. Jadi keluhanmu cukup lucu,” kata yang lain. “Bukan salahmu, tapi di Eropa tidak seperti itu. Ini semua tentang atmosfer yang dibuat penggemar.”
