Kasus COVID-19 yang baru saja dilaporkan tuan rumah Olimpiade Tokyo melonjak ke rekor tertinggi 4.058 kasus pada hari Sabtu (31/7/2021) melebihi angka 4.000 untuk pertama kalinya di Olimpiade Musim Panas ini.
Kasus nasional mencapai 12.341, penyiar NHK mengatakan, tertinggi untuk Jepang dan naik 15 persen pada hari itu, menggarisbawahi peningkatan pesat dalam infeksi di seluruh negeri.
Rekor baru datang sehari setelah Jepang memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat ke tiga prefektur di dekat tuan rumah Olimpiade Tokyo dan prefektur barat Osaka hingga akhir Agustus sehubungan dengan lonjakan infeksi baru-baru ini.
Tindakan darurat akan tetap dilakukan sampai usai Olimpiade dan hingga Paralimpiade yang dimulai pada 24 Agustus mendatang.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran, penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mencabut akreditasi orang-orang yang terkait dengan permainan karena meninggalkan desa atlet untuk jalan-jalan, sebuah pelanggaran terhadap langkah-langkah yang diberlakukan untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman di tengah pandemi.
Pihak penyelenggara tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang dicabut akreditasinya, apakah mereka atlet atau official.
Ini adalah pertama kalinya akreditasi dicabut sejak dimulainya Olimpiade Tokyo pada 23 Juli. Tanpa itu, seseorang tidak dapat memasuki fasilitas Olimpiade apa pun.
Warga kampung atlet tidak boleh keluar untuk tujuan yang tidak terkait dengan permainan, seperti jalan-jalan.
Penasihat top coronavirus pemerintah juga telah memperingatkan agar tidak membebani sistem kesehatan mengingat peningkatan pesat dalam jumlah infeksi dan penyebaran varian Delta.
Pemerintah Jepang mengandalkan kerjasama penduduk. Jam malam tidak pernah diberlakukan di Jepang sejak awal pandemi.
Pemerintah telah berulang kali mendesak warga untuk tinggal di rumah dan menonton Olimpiade di TV. Selain itu, seruan telah dibuat kepada orang-orang yang lebih muda untuk mendapatkan vaksinasi terhadap virus, karena sebagian besar orang Jepang berusia di atas 65 tahun telah divaksinasi.
Negara ini telah menjaga kasus dan kematiannya lebih rendah daripada banyak negara lain, tetapi rata-rata bergulir tujuh hari tumbuh dan sekarang mencapai 28 per 100.000 orang secara nasional dan 88 per 100.000 di Tokyo, menurut kementerian kesehatan.
Ini dibandingkan dengan 18,5 di Amerika Serikat, 48 di Inggris dan 2,8 di India, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.