Iklan
Iklan

Program ‘Desak Anies’ Tenggelamkan Trend Gemoy Prabowo, Netizen: Lebih Berkelas

- Advertisement -

Program ‘Desak Anies’ yang diusung oleh Anies Baswedan dalam kampanyenya menghadapi Pilpres 2024 harus diakui mampu menenggelamkan trend ‘Gemoy’ yang dilekatkan kepada Prabowo Subianto.

Bahkan Founder Lembaga Analisis Media Sosial Drone Emprit Ismail Fahmi dalam akun twitter X pribadinya mengatakan bahwa kampanye dengan pendekatan dialog dan diskusi Anies Baswedan lewat “Desak Anies” mengalahkan kampanye “Gemoy” Prabowo Subianto.

Ismail mengatakan, dalam seminggu-an terakhir tren gemoy yang dilekatkan ke Prabowo mengalami penurunan dalam pemberitaan media online. Sementara, program Desak Anies yang merupakan brand kampanye Anies mengalami tren kenaikan.

“Malem-malam gini iseng lihat perbandingan trend pemberitaan dan percakapan tentang Gemoy dan Desak Anies, di berita online dan Twitter/X. Hasilnya menarik. Dalam seminggu terakhir, trend pemberitaan di online news terkait “Gemoy” mulai turun drastis mulai tanggal 15 Desember 2023, beberapa hari setelah debat pertama capres. Di sisi lain, pemberitaan terkait “Desak Anies” mulai naik dan mengalahkan “Gemoy” mulai 22 Desember, dan puncaknya 26 Desember jauh meninggalkan Gemoy,” demikian cuit Ismail dalam akun Twitter X pribadinya, dikutip Sabtu (30/12/23).

Di lingkup Twitter X, program kampanye yang diusung Anies Baswedan ini menurut Ismail juga menunjukkan dominasi atas brand gemoy Prabowo.

Disebutkan, pendekatan Anies berdialog bahkan dikritik langsung oleh massa yang hadir menunjukkan apresiasi dan kesan positif untuk eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Sementara itu di Twitter/X, “Desak Anies” mulai tanggal 24 Desember trendnya mengalahkan “Gemoy”, dan puncaknya tanggal 27 Desember 2023 dengan 35k mention vs 6k mention. Banyak yang mengapresiasi Desak Anies karena menghadirkan politik gagasan, berani mengambil resiko diroasting langsung oleh masyarakat, dan kalau salah jawab bisa jadi gol bundir,” ujarnya.

Namun, Ismail mengingatkan kampanye Desak Anies yang mendominasi di Twitter dan Pemberitaan Media online masih belum menyentuh media lain seperti facebook dan twitter.

Karenanya penting bagi Anies dan tim untuk bisa memperluas cakupan penyebaran konten mereka ke platform lain.

“Namun, melihat sebaran Twitter ini masih kalah jauh dibandingkan dengan Facebook dan TikTok menurut hasil survey Mas @BurhanMuhtadi, kubu 01 harus belajar dari kubu 02 dalam memperluas konten Desak Anies ini khususnya di TikTok,” jelasnya.

Untuk diketahui, program yang diusung Anies ini telah dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia di mana konsepnya adalah massa yang hadir bebas bertanya, menyampaikan aspirasi, bahkan mengkritik Anies secara langsung.

Edisi khusus pun sudah dilakukan seperti para pedagang pasar, nelayan, bahkan beberapa waktu lalu Anies membuka wadah khusus untuk masyarakat yang masih belum menentukan pilihan di Pilpres 2024.

Berbagai komentar positif dari Netizen pun bermunculan, Anies Baswedan memang lebih berkelas.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA