Iklan
Iklan

Sejumlah Wanita Cantik Jadi Korban Investasi Bodong di Sukabumi

- Advertisement -
Sejumlah wanita cantik menjadi korban investasi bodong di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kerugian mereka mencapai Rp6 miliar.

Terkait kasus ini sekitar 10 wanita cantik mendatangi Polres Sukabumi untuk melaporkan dugaan investasi bodong itu, Sabtu (25/2/2023).

Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede membenarkan adanya laporan dugaan investasi bodong tersebut. “Ada, lagi diterima di SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu),” ujarnya.

Sementara, Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Dian Purnomo mengatakan, saat ini pihaknya masih menerima pelaporan kasus tersebut.

“Hari ini kami baru menerima laporannya. Ada beberapa orang masih kami terima laporannya, apakah dia sebagai saksi atau korban, apakah hanya mengantarkan, kami terima dulu,” ujarnya.

Terkait jumlah kerugian korban, kata Dian, masih menginventarisasi kerugian yang dialami para korban yang saat ini masih melakukan laporan polisi.

“Kurang lebih kalau kerugian masih inventalisasi, belum bisa menyebutkan dulu, masih penyelidikan, soalnya kami masih dalami laporan yang ada dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, seorang korban asal Cibadak, Anggun Prima Lestari (21) mengaku rugi Rp 400 juta dari dugaan kasus investasi bodong tersebut.

“Jadi sekarang mau melapor dugaan kasus penipuan investasi bodong dan saya rugi 400 juta. Saya transferan, bentuk tranfernya ada, ini saya sudah membawa bukti-bukti transfer dalam tiga hari, yang pertama 150 juta, yang kedua 150 juta, yang ketiga 100 juta, totalnya 400 juta,” kata di Polres.

Ia menjelaskan, terduga pelaku mengiming-imingi keuntungan investasi 10 sampai 20 persen. Menurutnya, investasi ini bergerak di bisnis tekstil.

“Jadi pelakunya itu mengiming-imingi kami dengan 10 sampai 20 persen dari yang kami investasikan per sekali orderan 10 hari atau 15 hari dari kirim uang. Rekan-rekan saya semua membawa buktinya juga, jadi (pelaku) bergerak di bidang tekstil, terduga menjanjikan 10 sampai 20 persen laba dari yang kami investasikan. Jadi dia itu sebagai perantara dari konveksi ke toko-toko online gitu,” katanya.

Anggun mengaku tergiur karena terduga pelaku selalu mengirimkan bukti investasi. Ia menyebut, hari ini terdapat 10 orang yang melaporkan dugaan kasus investasi bodong ini.

Mereka menaungi satu kelompok dengan jumlah bervariasi, ada yang 30 orang sampai 40 orang per kelompok.

“(Bisa percaya) karena setiap kami meminta bukti kepada dia, dia selalu memberikan bukti-bukti itu, dan buktinya saya ada di sini, semua saya ada. Jumlah korbannya yang datang ke sini hampir 10 orang dan total kerugian yang saya tahu dari orang-orang yang datang ke sini hampir 6 miliar,” katanya.

Sedangkan korban lain, Latifah Nurul Insani (24) dari Lengkong mengaku mengalami kerugian Rp 800 juta.

“Kasus penipuan investasi bodong yang dijanjikannya itu keuntungan dari investasi yang dikirimkan ke dia. Nilai kerugian saya 800 juta, yang dijanjikannya itu keuntungannya 20 persen sampai 50 persen,” jelasnya.

Latifah mengatakan, ia sempat menerima keuntungan saat pertama kali gabung investasi. Namun, sampai sekarang ia tidak pernah menerima keuntungan dari uang yang diinvestasikan.

“Sama kayak dari si pelaku ke saya, dijanjikan ke saya yaitu keuntungan yang tadi 20 sampai 50 persen dari 800 juta per minggu, 10 hari sampai 15 hari. Dari mulai macet itu saya tidak menerima keuntungan, sempat menerima keuntungan, kalau berapa kali itu saya lupa karena saya joinnya itu dari mulai bulan Februari 2022 dan mulai macetnya itu bulan Agustus sampai sekarang,” pungkasnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA