Seorang Youtuber Muda Tewas di Tangan Ayahnya Sendiri

- Advertisement -
Seorang Youtuber muda bernama Tiba al-Ali (22) harus meregang nyawa di tangan ayah kandungnya sendiri. Kematian Youtuber muda ini telah memicu kemarahan di Irak, dan disebut sebagai “pembunuhan kehormatan” yang terus terjadi.

Youtuber muda Irak yang tinggal di Turki ini dibunuh oleh ayahnya pada 31 Januari di provinsi selatan Diwaniya. Hal itu disampaikan juru bicara kementerian dalam negeri Saad Maan di Twitter pada hari Jumat kemarin.

Sebelumnya, polisi telah berusaha menengahi perselisihan yang terjadi ketika al-Ali mengunjungi Irak  dan kerabatnya untuk “menyelesaikan perselisihan keluarga,” kata Maan dikutip dari Al Jazeera, Minggu (5/2/2023).

Rekaman percakapan yang tidak diverifikasi antara al-Ali dan ayahnya menunjukkan bahwa sang ayah tidak senang dengan keputusan al-Ali untuk tinggal sendirian di Turki.

Maan melaporkan bahwa usai pertemuan al-Ali dengan keluarganya yang difasilitasi polisi, keesokan harinya Maan terkejut dengan berita pembunuhan bahwa al-Ali telah tewas di tangan ayahnya sendiri. Namun, tidak disebutkan lebih lanjut yang memicu pembunuhan itu.

Al-Ali merupakan seorang youtuber muda yang sering memposting video kehidupannya sehari-hari dan pada beberapa video tunangannya sering muncul.

Salah satu sumber menyatakan bahwa “perselisihan keluarga” itu sudah terjadi sejak tahun 2015.

Youtuber Muda
Youtuber Muda Tiba al-Ali (22)

Al-Ali pernah melakukan perjalanan ke Turki bersama keluarganya pada tahun 2017, namun youtuber muda itu menolak untuk kembali dan memilih untuk tinggal di Turki.

Kematian al-Ali telah memicu kemarahan warga Irak di media sosial, dan menyerukan protes di ibu kota, Baghdad, pada hari Minggu. Warga menuntut keadilan terkait kematian al-Ali.

“Perempuan dalam masyarakat kita tersandera oleh kebiasaan terbelakang karena tidak adanya pencegah hukum dan tindakan pemerintah – yang saat ini tidak sepadan dengan ukuran kejahatan kekerasan dalam rumah tangga,” tulis politisi veteran Ala Talabani di Twitter.

Aktivis hak asasi manusia Hanaa Edwar mengatakan dikutip dari AFP bahwa, menurut rekaman suara yang dikaitkan dengan wanita muda itu, “dia meninggalkan keluarganya … karena dia diserang secara seksual oleh kakaknya”.

Observatorium Irak untuk Hak Asasi Manusia juga melaporkan tuduhan itu. AFP tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian rekaman suara tersebut.

Amnesty International mengutuk pembunuhan “mengerikan” itu, dengan mengatakan “hukum pidana Irak masih masih lemah terhadap kasus yanhg disebut ‘kejahatan kehormatan’ yang terdiri dari tindakan kekerasan seperti penyerangan dan bahkan pembunuhan”.

“Sampai pihak berwenang Irak mengadopsi undang-undang yang kuat untuk melindungi perempuan dan anak perempuan … kita pasti akan terus menyaksikan pembunuhan mengerikan,” kata wakil direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Aya Majzoub.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA