Iklan
Iklan

Suwandi Simanjuntak Tewas Dianiaya Warga Satu Komplek di Siantar

- Advertisement -

Suwandi Simanjuntak tewas setelah dianiaya warga yang masih satu komplek dengannya. Pria berusia 38 tahun ini diamuk sekelompok warga di Jalan Melanthon, Kecamatan Siantar Marihat, tepat di depan servis motor.

Terkait Suwandi Simanjuntak tewas dianiaya sekelompok warga, polisi Sat Reskrim Polres Pematang Siantar langsung mengamankan sedikitnya 7 terduga pelaku.

Sementara, keluarga korban meminta pemulihan nama baik atas simpang siurnya informasi penyebab kematian Suwandi Simanjuntak.

Pihak keluarga juga meminta polisi mengungkap motif penganiayaan yang mengakibatkan korban tewas.

Adik ipar korban, Pontius Ginting mengatakan, Suwandi tinggal bersama kedua orangtuanya di Gang Alafson, Lingkungan Tapian Nauli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Siantar Marihat, Kota Pematang Siantar.

Anak ke-6 dari 7 bersaudara itu sebelumnya merantau di Kota Semarang dan memutuskan pulang kampung untuk tinggal bersama kedua orangtuanya. Belum satu tahun, Suwandi sudah bergaul bersama warga di Lingkungan Tapian Nauli.

Pontius mengatakan, pada Rabu 27 September 2023 sekitar pukul 01.30 WIB, Suwandi diamuk sekelompok warga di Jalan Melanthon, Kecamatan Siantar Marihat, tepat di depan servis motor.

Mendengar keributan, salah satu kerabat keluarga mengenali wajah Suwandi yang sudah babak belur dihajar para pelaku. Akhirnya Suwandi berhasil ditarik dari amukan warga dan dilarikan ke rumah yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

Tak lama setelah sampai di rumah, Suwandi dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya sekarat. Sekitar pukul 04.50 WIB, Pontius mendapat kabar Suwandi meninggal dunia.

“Informasi yang pertama kami dapat dia korban kecelakaan. Informasi itu kami dapat di grup-grup. Ternyata ada CCTV di bengkel itu. Dari CCTV itu lah kelihatan pelakunya,” ujarnya saat ditemui di rumah orangtua korban di Lingkungan Tapian Nauli, Kamis (5/6/2023).

Pada hari yang sama, kakak korban membuat laporan polisi ke Mako Polres Pematang Siantar dan meminta dilakukan otopsi. Jasad Suwandi pun dibawa ke RS Bhayangkara Kota Tebing Tinggi.

Adik korban, Berliana Simanjuntak mengatakan, pasca kejadian itu beredar kabar sepihak yang membuat pihak keluarga sangat terpukul.  Penyebab kematian Suwandi diamuk warga satu komplek karena mencuri.

Namun, warga tidak dapat membuktikan apapun, termasuk barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian.

Ia pun sedih setelah mengetahui tak ada satupun warga yang mencoba menghentikan amukan massa. Padahal mayoritas warga tersebut tinggal satu komplek bahkan ada tetangga mereka.

“Wajahnya sudah babak belur, orang yang melihat kejadian itu nggak ngomong. Seandainya ada orang yang di situ bilang ‘sudahlah’ pasti dia masih bisa hidup. Masih bisa diselamatkan,” ujar Berliana.

“Ini nggak ada orang yang ngomong. Padahal dikerumuni Ibu-ibu. Gimana perasaannya mereka anaknya digituin,” ucapnya menambahkan.

Jasad Suwandi dikebumikan sehari setelah kejadian, tepatnya pada Kamis 28 September 2023 di Marihat Sibiak.

Suwandi tak punya catatan kriminal. Korban diberi uang saku bulanan kiriman dari abangnya.

Sosok Suwandi juga dikenal dekat dengan anak-anak. Itu pula yang membuat dirinya tak yakin abangnya yang masih lajang itu nekat mencuri.

“Ada maling kemarin bukan orang sini, nyuri besi, tapi nggak sampai dipukuli. Kenapa tiba terjadi di keluarga kami, dipukuli sampai mati,” ujarnya.

Pihak keluarga meminta kasus ini diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum dan berharap polisi mengungkap motif penganiayaan agar warga tidak termakan isu miring.

“Jadi kami ingin tahu motif sebenarnya apa. Motifnya juga ingin kami tanyakan ke polisi, apakah ada unsur lain dendam pribadi, kami nggak tahu.” ujarnya

“Kalau pun terbukti mencuri, nggak seperti itu lah dihakimi sampai meninggal dunia. Apalagi ini kan satu kampungnya, saling kenal. Sebaiknya diamankan baru diserahkan ke penegak hukum,” tambahnya.

Kepala Unit Reskrim Ipda Lizar Hamdani mengatakan, saat ini 7 terduga pelaku penganiayaan telah diamankan dan masih diperiksa.

Namun, Lizar enggan menanggapi lebih jauh soal motif para pelaku menganiaya korban. Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan pimpinannya agar tidak salah persepsi.

“Tujuh orang sudah diamankan, tetangga tetangganya (korban) semua,” ujar Lizar.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA