Terkuak! Praka Riswandi Manik Ternyata Sudah 2 Kali Peras Imam Masykur, Apa Motifnya?

- Advertisement -
Oknum Paspampres Praka Riswandi Manik tega menculik dan membunuh Imam Masykur serta melakukan pemerasan terhadap korbannya hingga tewas.

Kekejaman oknum Paspampres ini terekam dalam sebuah video yang beredar dan sempat viral di media sosial itu memicu dugaan bahwa Praka Riswandi Manik menyimpan rahasia korban.

Dugaan itu muncul karena oknum TNI yang merupakan anggota Ta Walis 3/3/III Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres, sudah dua kali melakukan pemerasan terhadap korban.

Namun, hingga kini Pomdam Jaya masih melakukan penyidikan terkait motif pembunuhan yang diawali dengan penculikan dan penyiksaan terhadap korban yang dilakukan oleh Praka Riswandi Manik bersama tiga rekannya yang juga merupakan oknum anggota TNI.

Seperti diketahui, sebelum meregang nyawa, pemuda 25 tahun itu sempat menghubungi keluarganya guna meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta. Uang tebusan itu diminta oleh pelaku melalui korbannya secara paksa.

Sebelum melakukan aksi penculikan, Praka Riswandi sempat bersiasat dengan keempat rekannya. Yakni dengan berpura-pura menjadi polisi dan mendatangi Imam Masykur di wilayah Ciputat Timur, Tangerang pada 12 Agustus 2023.

Hal tersebut diungkap Anggota Komisi I DPR RI Aceh, Fadhlullah sesuai dengan keterangan yang ia dapat dari Komandan Pomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey

“(Pelaku) mereka itu menculik korban dengan berpura-pura sebagai oknum dari institusi hukum, kemudian meminta penebusan. Lalu dilakukan penyiksaan,” ujar Fadhlullah, Selasa (29/8/2023).

Hal itulah yang memicu munculnya dugaan kalau oknum TNI tersebut menyimpan rahasia Imam Masykur.

Apa Pemicu Penculikan dan Pembunuhan?

Sementara, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni turut buka suara perihal kasus kematian Imam Masykur.

Melalui TVONE News, Sahroni menyebut petinggi TNI harus mengusut motif dari Praka Riswandi yang kejam membunuh warga sipil.

Apalagi aksi pemerasan dan penculikan tak hanya satu kali dilakukan Praka Riswandi Manik dengan korban yang sama yakni Imam Masykur.

“Permasalahan ini kan nanti dalam penyelidikan, ada apa dengan permintaan uang yang dua kali metodenya sama untuk memeras si korban,” kata Ahmad Sahroni.

Perihal motif pembunuhan, Sahroni menampik jika ekonomi dan utang jadi pemicu Praka Riswandi memeras korbannya.

Menurut Sahroni, ada rahasia yang disimpan Praka Riswandi terkait dengan Imam Masykur. Rahasia tersebut berkaitan dengan setoran yang entah apa peruntukannya.

“Kalau untuk ekonomi saya rasa enggak terlalu, pasti ada sesuatu hal. Misalnya, mungkin ada setoran yang tidak cukup, entah apa model setorannya, nanti diselidiki oleh Puspam TNI. Soalnya kalau masalah ekonomi, semua pada prinsipnya sama, TNI dan prajuritnya semua porsinya sama,” ungkap Sahroni.

“Saya curiga ada sesuatu yang dilakukan sampai akhirnya begitu kejamnya yang bersangkutan mematikan korbannya,” imbuhnya.

Terkait dugaan adanya dendam dari pelaku ke korban, Sahroni ragu.

Diyakini Sahroni, ada transaksi yang dilakukan antara pelaku dan korban sebelum kejadian pembunuhan tersebut.

“Mungkin ada sesuatu, transaksi yang tidak sesuai dan akhirnya si korban dipaksa untuk meminta uangnya dengan segala upaya. Toh yang pertama berhasil Rp13 juta, yang kedua Rp50 juta. Kok bisa divideoin untuk penyiksaan tersebut dan akhirnya tersebar, sedih sekali,” kata Sahroni.

Atas kasus yang dialami mendiang Imam Masykur, Sahroni mengaku sedih. Sebab pelaku tega merekam video penyiksaannya dan viral di seantero negeri.

“Saya anggap Paspampres adalah yang terbaik di insitusi TNI, ini adalah oknum, si pelaku mungkin dalam narasi yang tidak kelihatan dengan pimpinannya langsung. Ini pasti ada sesuatu, kalau enggak, enggak mungkin sekejam itu,” ujar Sahroni.

Diduga Rahasia Korban Dipegang Pelaku

Apabila menelisik soal kecurigaan yang diurai Ahmad Sahroni, Fadhlullah sebelumnya juga menjelaskan keterangan dari Pomdam Jaya. Bahwa diduga pelaku tahu rahasia terbesar korbannya.

Ya, pelaku nekat menculik dan menganiaya korban karena tahu Imam Masykur menjual obat-obatan secara ilegal.

Hal tersebut yang akhirnya membuat Imam Masykur pasrah dengan ancaman pelaku.

Akibat perbuatan kejinya, Praka Riswandi Manik telah ditahan dan terancam hukuman mati. Instruksi pemecatan dan hukuman mati terhadap Praka Riswandi itu disampaikan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Pelaku dan Korban Berasal dari Daerah yang Sama

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkapkan latar belakang atau alasan tiga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) menganiaya hingga menewaskan Imam Masykur.

Irsyad mengatakan, tiga pelaku yang merupakan anggota TNI berinisial Praka RM, Praka J, dan Praka HS merupakan warga yang berasal dari daerah yang sama dengan korban.

Selain itu, Irsyad menjelaskan bahwa tiga terduga pelaku juga satu angkatan atau sebaya.

“Mereka ini semua satu angkatan, yang latar belakangnya adalah orang-orang Aceh, yang sama-sama dinas di Jakarta, yang sama-sama tinggal di Jakarta,” ujar Irsyad, Selasa (29/8/2023).

Ia menyebut, para pelaku lantas bersama-sama melakukan pemerasan terhadap orang dari komunitas yang sama dengan mereka dan hidup di Jabodetabek.

Imam yang merupakan warga Bireun, Aceh lantas menjadi sasaran penculikan dan penganiayaan oleh para pelaku.

Irsyad mengatakan, kesamaan latar belakang dengan korban itu membuat para pelaku bersama-sama menyasar Imam yang merupakan penjual kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Trending Topic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA