Iklan
Iklan

Patahan Misterius Telah Jadi Pemicu Gempa Bumi di Sumbar

- Advertisement -
Gempa bumi yang berasal dari patahan misterius terjadi di Sumatera Barat dengan magnitudo 5.2 skala richter dan menggetarkan sebagian wilayah Sumbar pada Minggu (12/9/2021) sore.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Goefiska (BMKG) mencatat, gempa berpusat di 42 kilometer arah barat daya Lubuk Basung, Kabupaten Agam dengan magnitudo  M=5,2 dan kedalaman 57 kilometer.

Ahli Geologi Sumbar Ade Edward mengungkapkan, patahan gempa itu nyaris tidak terdeteksi atau berasal dari patahan misterius. Bahkan, sejak kapan patahannya itu bergerak juga tidak terdata. Tidak jelas, apakah patahan tersebut merupakan patahan purba atau patahan yang baru terbentuk karena dipicu silus alam.

“Sampai sekarang, patahannya tanpa nama, bahkan belum ada penelitian untuk mengetahui potensi patahan tersebut, ini gempa memang dari patahan dangkal,” ujar ahli geologi ini, dikutip dari langgam.id, Senin (13/9/2021).

Ade Edward juga mengatakan, kondisi ini sama patahan gempa yang terjadi pada tahun 2009 lalu. Patahan misterius ini sebetulnya memang banyak sekali terjadi di Sumbar.

Ade mencontohkan, gempa beberapa tahun lalu di Solok Selatan juga berasal dari patahan misterius. Tahun-tahun sudah terjadi gempa dan merusak. Ada juga tempat lain terjadi gempa dangkal. Sehingga di Sumbar memang bisa saja terjadi gempa di tempat-tempat patahan yang tidak dikenal sebelumnya.

Apalagi pusatnya berada di bawah laut ungkapnya, sehingga citra dari jalur patahan itu tidak terlihat dari satelit. Patahan yang dikenal itu pada umumnya ada di darat karena bisa dilihat morfologinya yang membentuk kelurusan.

“Gempa-gempa di samudera itu memang patahannya tidak dikenal, dibilang misterius ya begitu maksudnya, yang dikenal itu biasanya patahan yang besar,” ujarnya.

Ade mengatakan, gempa yang dangkal seperti ini biasanya tidak begitu merusak karena jaraknya jauh dan kekuatannya tidak terlalu besar. Namun masyarakat tetap harus waspada karena bagaimanapun Sumbar adalah pusat gempa.

Ia menyarankan perlu adanya penelitian untuk memetakan lebih lanjut, agar dapat membuat zonasi dampak gempa untuk kepentingan mitigasi. Misalnya Padang zona berapa atau Pesisir Selatan zona apa. Lalu daerah mana saja yang memiliki ancaman lebih besar.

“Jadi bisa dipetakan wilayahnya, berapa potensi maksimal gempanya di suatu wilayah dan dimana yang potensinya lebih kecil,” pungkasnya.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA