Iklan
Iklan

Penyebab BAB Keras Seperti Batu dan Cara Mengatasinya

- Advertisement -

BAB keras seperti batu bisa menjadi tanda kekurangan atau justru kelebihan asupan serat. Selain itu, ada juga beberapa kondisi lain yang bisa menjadi penyebab BAB keras seperti batu. Keluhan ini perlu diatasi dengan tepat sesuai penyebabnya agar tidak menjadi makin parah.

Buang air besar keras seperti batu umumnya tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Pasalnya, BAB keras membuat penderitanya perlu mengejan supaya tinja dapat lebih mudah keluar. Kondisi ini disebut juga dengan istilah sembelit atau konstipasi.

Tinja yang terlalu keras dan sulit untuk dikeluarkan terkadang bisa membuat anus mengalami iritasi dan lecet. Kondisi ini dapat membuat BAB terasa menyakitkan dan memicu pendarahan pada dubur. BAB keras seperti batu juga sering kali menyebabkan keluhan lain, seperti perut kembung, sakit perut, mules, serta lesu.

Penyebab BAB Keras seperti Batu

Keluhan BAB keras seperti batu bisa terasa mengganggu. Oleh karena itu, mengenali penyebabnya dengan baik sangat diperlukan supaya kondisi ini bisa ditangani dengan tepat dan tidak terulang kembali.

Berikut ini adalah beberapa penyebab BAB keras seperti batu:

1. Kurang mengonsumsi makanan berserat

Penyebab BAB keras seperti batu umumnya adalah kurangnya asupan makanan berserat. Nutrisi ini dibutuhkan untuk membuat tinja menjadi lebih padat dan lembut, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi serat, khususnya serat tidak larut, juga bisa membuat tekstur tinja menjadi keras. Serat tidak larut terdapat pada gandum dan biji-bijian.

Agar tidak kekurangan atau kelebihan serat, Anda dianjurkan untuk mencukupi asupan serat sebanyak 30–36 gram setiap harinya.

2. Kurang minum

Kurangnya asupan cairan juga bisa membuat BAB keras seperti batu. Saat tubuh kekurangan cairan, usus besar akan lebih banyak menyerap air yang terkandung dalam tinja. Hal ini membuat membuat tinja kekurangan air sehingga konsistensinya menjadi lebih keras. Efeknya, tinja menjadi kering, keras seperti batu kerikil, dan susah untuk dikeluarkan.

3. Suka menunda keinginan BAB

Kebiasaan suka menahan atau menunda keinginan untuk buang air besar bisa membuat tinja menjadi keras seperti batu. Alasannya, kebiasaan tersebut membuat usus besar lebih banyak menyerap air dari tinja.

Makin lama tinja tertahan, akan makin banyak air yang diserap. Dampaknya, buang air besar menjadi sulit karena tinja mengeras seperti batu.

4. Kurang melakukan aktivitas fisik atau olahraga

BAB keras seperti batu juga bisa disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik atau olahraga. Pasalnya, hal ini bisa membuat BAB menjadi tidak teratur sehingga membuat tinja menjadi keras seperti batu.

Kurang olahraga juga bisa membuat gerakan usus melambat, sehingga tinja akan lebih lama tertahan di dalam usus besar. Akibatnya, tekstur tinja akan menjadi lebih keras.

5. Efek samping obat

Konsumsi obat-obatan tertentu bisa mengubah cara tubuh dalam mencerna makanan. Hal ini mungkin menyebabkan BAB mengeras seperti batu. Beberapa jenis obat-obatan yang dapat memicu sembelit atau BAB keras seperti batu di antaranya adalah antasida, obat antidepresan, diuretik, dan opioid.

6. Menderita penyakit tertentu

Beberapa penyakit bisa membuat pergerakan tinja melalui usus melambat, sehingga mengakibatkan tinja menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan. Contoh penyakit yang bisa menyebabkan keluhan ini adalah diabetes, hipotiroidisme, sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit celiac, dan penyakit Parkinson.

Cara Mengatasi BAB Keras seperti Batu

BAB mengeras seperti batu tidak boleh disepelekan karena bisa memicu komplikasi, seperti wasir, fisura ani, prolaps rektum, dan impaksi tinja. Oleh karena itu, segera tangani keluhan ini dengan baik agar tidak berlarut-larut.

Cara mengatasi BAB keras seperti batu sendiri sangat beragam. Berikut ini adalah beberapa caranya:

  • Mengonsumsi makanan tinggi serat, khususnya serat jenis tidak larut
  • Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan olahan
  • Minum air putih minimal 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari
  • Berolahraga secara rutin
  • Segera melakukan buang air besar ketika keinginan BAB muncul
  • Mengonsumsi obat pencahar sesuai saran dokter atau anjuran yang tertera pada kemasan supaya tinja menjadi lunak dan mudah dikeluarkan

Untuk penanganan BAB keras seperti batu yang disebabkan oleh konsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Nantinya, dokter mungkin akan menghentikan pemberian obat tersebut atau meresepkan obat lain yang cenderung tidak menyebabkan BAB menjadi keras.

BAB keras seperti batu dapat disebabkan oleh banyak hal dan perlu untuk diatasi dengan benar supaya tidak memicu komplikasi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter ketika keluhan BAB keras seperti batu tidak kunjung membaik setelah Anda melakukan perawatan di rumah.

Konsultasikan juga ke dokter jika Anda tidak juga buang air besar selama 4 hari. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya sehingga keluhan BAB keras seperti batu bisa tertangani dengan baik.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA