Dunia sangat dikejutkan dengan prilaku pendukung Trump yang kejam pada peristiwa yang terjadi di Washington DC Rabu, (7/1/2021) waktu setempat.
Para pendukung Trump yang menyerbu Capitol dalam upaya untuk membalikkan hasil pemilihan dan mendukung presiden Trump, telah menyulut api kekacauan.
Ribuan orang berkumpul di ibu kota AS itu ketika Senat akan bertemu untuk memperdebatkan pemilihan Joe Biden.
Tak lama setelah itu kerumunan orang mendengar pidato dari Donald Trump, pasukan kecil turun ke gedung Capitol dan memaksa masuk dan akhirnya mencapai ruangan.
Tindakan kekerasan yang mereka lakukan menyebabkan empat orang tewas dan dunia terpana dengan apa yang baru saja terjadi.
Banyak pemimpin dunia, dari Boris Johnson hingga Scott Morrison mengutuk apa yang mereka lihat seperti yang dilakukan banyak mantan anggota pemerintahan Trump termasuk Kellyanne Conway, Sean Spicer, dan John Bolton. Bahkan wakil presiden Mike Pence berbicara menentang kekerasan tersebut.
Beberapa anggota keluarganya memang menyerukan agar kerusuhan dihentikan tetapi menggunakan kata-kata pilihan seperti ‘patriot’ dan mengatakan kepada mereka untuk ‘tidak bertindak seperti pihak lain.’
Ia sendiri lebih memilih diam saat situasi mulai kacau, sekalipun akhirnya merilis video di Twitter di mana dia mengungkapkan lebih banyak klaim penipuan pemilih, mengatakan kepada para perusuh bahwa dia “mencintai mereka” tetapi meminta mereka untuk sekarang “pulang.” Namun Video tersebut telah dihapus oleh Twitter.
Sebagai perbandingan, banyak pejabat yang sebelumnya telah mendukungnya dan mengklaim tentang terjadinya penipuan saat pemilu justru menyampaikan pernyataan keberatan tentang kerusuhan tersebut.
Beberapa diantaranya bahkan menyebut mereka telah terjerumus di kancah ‘teroris’ dan ‘penjahat’ sedanagkan yang lain secara langsung mengkritik retorika Trump dan menyamakan pemandangan di ibu kota AS dengan ‘republik pisang’.
Harus dikatakan bahwa beberapa komentar lebih kuat dari yang lain dan beberapa telah berbagi teori konspirasi yang menghubungkan Antifa dengan serangan tersebut.
Beberapa anggota keluarga Presiden Amerika Serikat ini memang menyerukan agar kerusuhan dihentikan tetapi menggunakan kata-kata pilihan seperti ‘patriot’ dan mengatakan kepada mereka untuk ‘tidak bertindak seperti pihak lain.’