Iklan
Iklan

Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, Anwar Abbas: Ini Tindak Pidana Harus Diusut

- Advertisement -
Ancaman peneliti BRIN bunuh warga Muhammadiyah mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas. Dia turut mengomentari pernyataan Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), AP Hasanuddin, soal ancaman terkait penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Menurut Anwar Abbas, pernyataan peneliti BRIN ini merupakan tindak pidana. Maka, dia meminta polisi untuk segera mengusutnya.

“Sikap dari seorang peneliti BRIN yang mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah terkait perbedaan penentuan 1 Syawal beberapa waktu lalu menurut saya sudah merupakan tindak pidana,” ujar Anwar Abbas, Senin (24/4).

“Oleh sebab itu karena saya tahu pihak kepolisian akan berbuat sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku dalam negara Republik Indonesia,” imbuhnya.

Menurut Anwar Abbas, biarkan pihak kepolisian mengusut lebih lanjut perihal polemik ini. Ia menyebut, jika polisi konsisten dengan tugas dan jati dirinya, tentu masalah ini tak akan dibiarkan begitu saja.

“Maka saya hanya bersikap menunggu apa yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian kepada yang bersangkutan, karena dalam keyakinan saya jika pihak kepolisian masih konsisten dengan tugas dan jati dirinya maka tentu pihak kepolisian tidak akan tinggal diam apalagi akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja,” katanya.

“Oleh karena itu sikap yang baik dan terbaik kita lakukan dalam masalah ini adalah mari kita tunggu dan kita serahkan sepenuhnya urusan penyelesaian masalah ini kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.

Sebelumnya, AP Hasanuddin berkomentar terkait perbedaan penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di unggahan Facebook milik peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin.

Saat itu Thomas merespons komentar dari Aflahal Mufadilah. Thomas menilai Muhammadiyah sudah tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023.

“Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas,” tulis Thomas.

Status Thomas mendapat respons dari juniornya. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” ujar Andi.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA