Najwa Shihab mengulas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang dalam episode terbaru “Mata Najwa” yang disiarkan langsung dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, dan tayang Kamis (6/10). Dalam tayangan “Mata Najwa” episode Tragedi Kanjuruhan ini, suporter Arema FC alias Aremania bernama Dadang Indarto diundang untuk menjadi salah satu narasumber via video call.
Adapun nama “Dadang” kemudian memuncaki trending topic Twitter Indonesia pasca wawancaranya di “Mata Najwa” tayang. Awalnya, Najwa bertanya hal utama yang dilakukan Aremania untuk saat ini. Dadang lantas membenarkan bahwa Aremania telah membentuk tim investigasinya sendiri terkait tragedi berdarah tersebut.
“Kami masih belum bisa mengutarakan fakta apa yang didapat karena kami masih berkabung. Kami masih berduka. Tapi kami sudah bekerja, mulai dari hari minggu itu kami sudah bekerja. Kita sudah mendata korban-korban, baik luka ringan maupun sampai meninggal dunia,” beber Dadang.
Dalam episode “Mata Najwa” tersebut, Najwa turut mengundang koordinator suporter Persebaya Surabaya alias Bonek, Andie Peci. Sebelumnya, Andie sempat menyampaikan niatnya untuk datang ke Malang dan melibatkan diri dalam pengusutan tragedi Kanjuruhan. Andie kemudian kembali menyampaikan niatnya tersebut di hadapan Najwa.
“Ketika saya menulis status bahwa kalau diperbolehkan saya oleh Aremania datang ke Kanjuruhan, Malang. Saya akan datang ke sana, hanya menyampaikan dua hal saja. Mengucapkan belasungkawa dan bersama-sama menjadi gerakan untuk mengusut tuntas,” terang Andie yang hadir langsung di Jakarta.
Najwa lantas meminta tanggapan Dadang terkait niat koordinator Bonek tersebut. Dadang lantas berterima kasih atas support yang ditunjukkan oleh Andie.
“Untuk masalah ajakan Andie Peci dan teman-teman Bonek mau ke Kanjuruhan untuk bersama-sama mengawal usut tuntas atau hadir di sana, sebelumnya mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat semua teman-teman Bonek, kalau pertandingannya tidak melawan Persebaya kami persilakan. Tapi ini kan melawan Persebaya. Kami tidak ingin nantinya ada semacam friksi yang tidak-tidak di tingkatan grassroots,” beber Dadang.
“Untuk usut tuntas bersama, mohon maaf sekali lagi, kami sudah berusaha, kami sudah bergerak. Jadi minta tolong, bukan hanya kepada Bonek, seluruh suporter di Indonesia, doakan kami saja. Support kami agar tim independen ini sudah bisa berjalan dan membuka fakta yang sebenarnya,” tambahnya.
Jawaban Dadang pada episode “Mata Najwa” tersebut lantas ramai disorot di Twitter hingga namanya masuk dalam jajaran trending topic. Sejumlah warganet menyatakan bahwa pernyataan Dadang tidak mewakili Aremania.
Meski begitu, Dadang kemudian kembali memberikan klarifikasi terkait pernyataannya. Ia menyatakan bahwa tidak ada penolakan bagi Bonek yang ingin datang ke Malang.
“Saya pengin klarifikasi, tidak ada penolakan teman-teman Bonek ke Malang. Itu yang perlu diklarifikasi. Teman-teman juga sudah ke Kanjuruhan, sudah kami persilakan. Cuma untuk permasalahan lain-lainnya, tolong kami masih berduka. Biarkan kami melewati masa duka ini sampai 40 hari, setelahnya baru kita komunikasi,” terang Dadang.
“Untuk masalah yang kami tolak bukan masalah kehadirannya, tapi masalah usut tuntas. Biarkan kami Aremania yang bekerja, tanpa mengurangi rasa hormat. Tapi kalau teman-teman Bonek mau ke sini ya monggo (silakan),” tambahnya.