Iklan
Iklan

Dugaan Tindakan Rasis, Perkit Geruduk Mapolsek Batam Kota

- Advertisement -
Perkit ramai mendatangi Mapolsek Batam Kota atas dugaan tindakan rasisme yang dilontarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab terhadap pihaknya.

 

Wakil Ketua Perkit, Abdullah Yusuf ketika diwawancarai awak media ada 3 oknum yang diduga menjadi biang keladi atas tindakan rasisme di Batam tersebut.

“Ada 3 oknum yang kita duga menjadi provokator dibalik tindakan rasis ini yaitu, Harmidi Umar Husein, Muhammad Rudi sebagai anggota DPRD Kota Batam, dan Rizan Nika Astaga selaku Ketua Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan (IKBSS) Kota Batam,” ujarnya.

Dijelaskannya, adapun ucapan rasisme yang diduga didalangi oleh ketiga oknum tersebut adalah menganggap orang timur yang bekerja di pembangunan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Bandara Mas, Batam itu merupakan preman.

Batam

Tidak hanya itu, juga ada ucapan kalau orang timur ini berwajah jelek seperti monyet dan pantas tinggal di hutan, sehingga membuat geram Paguyuban Indonesia Timur. Karena merasa sangat direndahkan martabatnya.

“Padahal warga kami adalah hanya pekerja di sana, mengapa dianggap serendah itu warga kami?,” Kesalnya.

Untuk itu, pihaknya mendesak agar aparat penegak hukum yakni pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas masalah rasisme ini.

Dirinya khawatir, apabila masalah ini tidak cepat segera diselesaikan akan muncul gesekan-gesekan baru yang akan timbul di kemudian hari.

“Secara tegas kita meminta kepada Kepolisian untuk segera menyelesaikan masalah ini, kita juga tidak mau isu SARA ini makin meluas kemana-mana sehingga menimbulkan perpecahan suku yang ada di Kota Batam,” tegasnya.

Abdullah juga mengaku, terhadap ketiga oknum tersebut pihaknya masih membuka pintu perdamaian kepada mereka apabila ketiga oknum tersebut secara gentleman untuk meminta maaf kepada masyarakat timur atas kesalahan mereka.

Batam

“Kita masih mempertimbangkan jalan damai kepada mereka, apabila nantinya mereka benar-benar meminta maaf kepada kami maka distu nanti akan ada hukum adat untuk menyelesaikannya,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, aksi unjuk rasa ini diikuti oleh ratusan masyarakat yang tergabung dalam Perkit Kota Batam.

Aksi tersebut juga berjalan dengan damai dan mendapat pengawalan ketat dari petugas Kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA