Iklan
Iklan

Video Detik-Detik Kecelakaan Pesawat ATR 72 Milik Maskapai Yeti Airlines Beredar di Medsos

- Advertisement -
Video detik-detik kecelakaan pesawat ATR 72 milik maskapai Yeti Airlines beredar di media sosial. Diverifikasi oleh AFP dan kantor berita Associated Press – menunjukkan pesawat berbaling-baling ganda itu membelok tiba-tiba dan tajam ke kiri saat mendekati bandara Pokhara.

Pada video detik-detik kecelakaan pesawat ATR 72 tersebut diikuti dengan sebuah ledakan keras. Setidaknya satu saksi melaporkan mendengar teriakan minta tolong dari dalam bangkai pesawat yang terbakar, dikutip dari AP.

Mendengar bunyi ledakan, penduduk lokal Bishnu Tiwari, bergegas ke lokasi kecelakaan pesawat ATR 72 tersebut di dekat Sungai Seti untuk membantu pencarian mayat. Namun, Tiwari mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh asap tebal dan kobaran api.

“Apinya sangat panas sehingga kami tidak bisa mendekati reruntuhan. Saya mendengar seorang pria berteriak minta tolong, tetapi karena api dan asap kami tidak dapat membantunya,” ujar Tiwari.

Sementara dilaporkan, bahwa 69 orang tewas dalam kecelakaan pesawat ATR 72 yang dioperasikan oleh Yeti Airlines tersebut. Pesawat yang membawa 72 penumpang itu jatuh beberapa menit sebelum mendarat di Kota Pokhara, Nepal, Minggu (15/1/2023)

Pesawat, dalam penerbangan 27 menit terjadwal dari Kathmandu ke Pokhara, pintu gerbang ke pegunungan Annapurna yang indah, membawa 57 orang Nepal, lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Argentina, Irlandia, Australia, dan Prancis.

Puing-puing dari pesawat berserakan di lokasi kecelakaan, termasuk sisa-sisa kursi penumpang yang hancur.

Tim penyelamat di Nepal masih melakukan pencarian terhadap empat orang yang masih hilang setelah kecelakaan pesawat paling mematikan dalam 30 tahun terakhir di negara Himalaya itu.

Tim penyelamat berjuang melawan cuaca mendung dan jarak pandang yang buruk saat mereka menjelajahi ngarai sungai sedalam 300 meter (1.000 kaki) untuk mencari penumpang yang belum ditemukan, lebih dari 24 jam setelah kecelakaan.

“Kami telah mengumpulkan 68 jenazah sejauh ini. Kami sedang mencari empat mayat lagi. Kami harus melanjutkan sampai kami mendapatkan jenazahnya,” kata pejabat senior lokal Tek Bahadur KC dikutip dari AFP.

“Kami berdoa untuk keajaiban. Tapi harapan untuk menemukan orang hidup adalah nihil,” katanya.

Pihak berwenang mengatakan jenazah akan diserahkan kepada keluarga setelah identifikasi dan pemeriksaan.

Kotak Hitam Ditemukan

Pencari pada hari Senin menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan. Data pada perekam dapat membantu penyelidik menentukan apa yang menyebabkan pesawat itu jatuh.

Kedua perekam dalam kondisi baik dan akan dikirim untuk dianalisis berdasarkan rekomendasi pabrikan, kata Teknath Sitaula, seorang pejabat di bandara Kathmandu, dikutip dari Reuters.

Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal bergegas ke bandara setelah kecelakaan pada hari Minggu. Dia juga mengumumkan pembentukan panel untuk menyelidiki bencana dan menyarankan langkah-langkah untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang.

“Pikiran pertama kami tertuju pada semua individu yang terkena dampak ini,” kata produsen pesawat ATR yang berbasis di Prancis dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

“Spesialis ATR sepenuhnya terlibat untuk mendukung penyelidikan jatuhnya pesawat tersebut.”

Hampir 350 orang tewas sejak tahun 2000 dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di Nepal. Menurut database Keselamatan Penerbangan dari Flight Safety Foundation, telah terjadi 42 kecelakaan pesawat yang fatal di Nepal sejak 1946.

Kecelakaan hari Minggu adalah yang paling mematikan di Nepal sejak 1992, sebelumnya 167 orang di dalam pesawat Pakistan International Airlines tewas ketika menabrak bukit saat mencoba mendarat di Kathmandu.

Uni Eropa telah melarang maskapai dari Nepal terbang ke blok 27 negara itu sejak 2013, mengutip standar keselamatan yang lemah, menurut laporan AP.

Pada tahun 2017, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional mengutip peningkatan di sektor penerbangan Nepal, tetapi UE terus menuntut reformasi administrasi.

Trending Topic

Subscribe
Notify of

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Iklan

Hot News

Game

PENTING UNTUK DIBACA